1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikKanada

Trudeau Minta Maaf Menyusul Blunder Sanjung Veteran Nazi

28 September 2023

Mengundang veteran Perang Dunia II, yang diketahui berjuang bersama Nazi, adalah kesalahan "memalukan," kata Trudeau. Trudeau meminta maaf kepada komunitas Yahudi dan kepada Zelenskyy yang hadir saat insiden itu.

https://p.dw.com/p/4WtGb
PM Kanada Justin Trudeau
Foto: Sean Kilpatrick/The Canadian Press/AP/picture alliance

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akhirnya menyatakan permintaan maaf pada Rabu (27/09) menyusul blunder besar yang terjadi di tubuh parlemen.

Para anggota parlemen pada pekan lalu secara terbuka memuji seorang pria yang disebut-sebut berjuang bersama Nazi selama Perang Dunia II.

Pria berusia 98 tahun bernama Yaroslav Hunka itu diketahui pernah bertugas di Divisi Waffen-SS Galicia, yang digambarkan oleh Friends of Simon Wiesenthal Center sebagai "satuan militer Nazi yang kejahatannya terhadap kemanusiaan selama Holocaust terdokumentasi dengan baik.”

Hunka sebelumnya mendapat dua "standing ovation” dari parlemen dan hal itu terjadi selama kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Kanada.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf tanpa syarat atas apa yang terjadi pada hari Jumat, kepada Presiden Zelenskyy serta delegasi Ukraina, dan untuk kita semua yang hadir,” kata Trudeau.

"Tanpa sadar memperkenalkan orang ini adalah kesalahan besar dan merupakan pelanggaran terhadap ingatan orang-orang yang sangat menderita di tangan rezim Nazi,” tambahnya.

Permintaan maaf kepada komunitas Yahudi

Trudeau juga mengatakan bahwa Ketua Dewan Perwakilan rakyat (DPR) Anthony Rota, yang telah mundur dari jabatannya pada Selasa (26/09), "sepenuhnya bertanggung jawab” atas undangan dan pengakuan terhadap Hunka, seraya menambahkan bahwa hal itu adalah kesalahan yang "sangat memalukan” parlemen dan Kanada.

Rota sebelumnya memuji Hunka secara terbuka, menyebutnya sebagai pahlawan perang.

"Kami semua yang berada di DPR pada Jumat sangat menyesal telah berdiri dan bertepuk tangan, meskipun kami melakukannya tanpa tahu konteksnya,” ujar Trudeau.

"Ini merupakan pelanggaran berat terhadap ingatan jutaan orang yang tewas dalam Holocaust, dan sangat, sangat menyakitkan bagi orang-orang Yahudi,” tambahnya.

Sementara itu, dalam sebuah permintaan maaf terpisah di awal pekan ini, Rota mengatakan bahwa pengakuan secara publik terhadap Hunka "telah menimbulkan penderitaan bagi individu dan komunitas, termasuk komunitas Yahudi di Kanada dan seluruh dunia.”

Trudeau kecam respons Rusia

Dalam kesempatan yang sama, Trudeau juga mengatakan menyesal atas efek negatif yang dirasakan Zelenskyy akibat insiden tersebut. Menurut Trudeau, Rusia memanfaatkan kesempatan ini untuk menjustifikasi invasinya ke Ukraina.

"Sangat meresahkan bahwa kesalahan besar ini dipolitisasi oleh Rusia, dan para pendukungnya, untuk memberikan propaganda palsu tentang apa yang diperjuangkan oleh Ukraina,” pungkas Trudeau.

gtp/rs (AFP, dpa, Reuters, AP)