1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tragedi Pengungsi di Jalan Tol Austria

28 Agustus 2015

71 jenazah pengungsi, diantaranya empat anak-anak, ditemukan di truk pengangkut barang di jalan tol Austria. Truk itu ditinggal di tepi jalan, sekitar 50 km di sebelah tenggara ibukota Wina.

https://p.dw.com/p/1GNGh
Österreich Traiskirchen Erstaufnahmestelle Flüchtlinge Asylbewerber Amnesty international
Tempat penampungan pertama pengungsi di Traiskirchen, AustriaFoto: picture-alliance/AP Photo/R. Zak

Pihak berwenang masih berusaha menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan, antara lain apa penyebab kematian mereka dan kapan. Sejauh ini diduga mereka meninggal dua hari lalu. Polisi juga sedang menyelidiki asal mereka dan orang yang bertanggungjawab meninggalkan mereka di dekat Parndorf.

Truk yang bisa mengangkut muatan 7,5 ton tersebut ditemukan perusahaan pengoperasi jalan tol Asfinag. Truk kemudian dibawa ke sebuah institut medis yang memiliki fasilitas pendingin. Pakar forensik bekerja sepanjang malam untuk memindahkan dan menghitung jumlah jenazah.

Menurut keterangan polisi Austria, kendaraan yang ditinggal di jalur darurat di jalan tol dicurigai juga karena bau busuk dan cairan yang merebak dari bagian dalamnya. Ketika dibuka, tampak sejumlah jenazah yang ditumpuk di satu tempat, yang terletak di antara sejumlah besar bagian tubuh. Demikian keterangan juru bicara kepolisian, Hans Peter Doskozil.

Pada bagian luar truk tercantum merek perusahaan daging ayam Slovakia, dan memiliki nomor mobil dari Hongaria.

"Hari ini adalah hari gelap"

Kanselir Jerman Angela Merkel yang kebetulan berada di Austria untuk menghadiri pertemuan bersama politisi puncak dari negara-negara Balkan menyatakan "terkejut" akibat berita "mengerikan" tersebut. Merkel menyatakan, "Ini jadi peringatan bahwa kita harus segera mengatasi masalah imigran." Ia menambahkan, ini harus dilaksanakan dalam jiwa bersama Eropa, yang artinya berdasarkan solidaritas dan juga untuk mencari solusi bersama.

"Hari ini adalah hari gelap, dan tragedi ini berdampak besar bagi kami." Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Austria, Johanna Mikl-Leitner dalam sebuah konferensi pers. Mikl-Leitner bersumpah akan mengungkap jaringan yang mengantongi uang banyak dengan mengorganisir pengangkutan imigran ke Eropa, dan kemudian membiarkan mereka terdampar di perjalanan. Pemerintah Hongaria menyatakan akan ikut dalam investigasi tragedi tersebut.

Perjalanan berbahaya bagi imigran

Berita menyedihkan dari Austria menunjukkan bagaimana berbahayanya perjalanan imigran lewat Eropa timur dan tenggara, setelah mereka berhasil menyeberangi Laut Tengah. Tahun ini saja, lebih dari 2.300 orang pria, wanita dan anak-anak telah tenggelam di Laut Tengah, setelah kapal bobrok yang disediakan penyelundup manusia karam.

Sekitar 2.500 pengungsi yang lari dari perang di Suriah dan negara-negara lain di Timur Tengah dibawa dengan bus dari Serbia ke Hongaria. Sekitar 50 bus dilaporkan telah pergi, atau akan pergi dari Beograd menuju perbatasan dengan Hongaria. Negara di Eropa tenggara tersebut tahun ini sudah kedatangan sekitar 100.000 pengungsi.

Sejauh ini, para pemimpin Eropa sudah beberapa kali jadi sasaran kecaman karena gagal menangani masalah kedatangan ratusan ribu imigran yang lari dari kawasan krisis seperti Suriah, Irak dan Afghanistan. Semua peristiwa tragis menunjukkan bahwa politik imigrasi Uni Eropa gagal. Demikian pernyataan Partai Fidesz yang berkuasa di Hongaria.

ml/vlz (afp, rtr)