1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Topan Phanfone Tewaskan 16 Orang di Filipina

26 Desember 2019

Topan Phanfone dengan kecepatan hampir 200 kilometer per jam diprediksi akan terus melanda hingga akhir pekan ini. Filipina, negara yang memiliki lebih dari 7.000 pulau, rentan terhadap bencana topan.

https://p.dw.com/p/3VL0Q
Philippinen Taifun Phanfone
Foto: AFP via Getty Images

Sedikitnya 16 orang tewas akibat hantaman Topan Phanfone yang melanda kawasan Visayas, Filipina bagian tengah, Rabu (25/12) kemarin. Demikian keterangan pejabat setempat Kamis (26/11). Topan juga melanda kawasan Boracay, Coron, dan kawasan pesisir lainnya yang menjadi destinasi utama wisatawan asing.

Badan penanggulangan bencana Filipina menyampaikan, di antara korban tewas terdapat seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang tewas tersengat listrik, seorang laki-laki yang tewas tertimpa pohon, dan beberapa lainnya tewas akibat kecelakaan mobil dikarenakan hantaman topan.

Korban tewas kemungkinan akan terus bertambah. Pihak yang berwenang masih terus berusaha mencari sejumlah orang yang dilaporkan hilang setelah topan menerjang di saat perayaan Natal kemarin.

Para korban tewas diketahui berasal dari Iloilo, Leyte, dan Capiz.

Baca jugaFilipina Tolak Patroli Gabungan Dengan Indonesia

Ribuan orang terlantar dan komunikasi lumpuh

Puluhan ribu orang dilaporkan kehilangan tempat tinggal. Banyak yang ketakutan kehilangan nyawanya akibat terjangan Topan Phanfone yang diprediski akan melanda hingga akhir pekan ini. Jalur komunikasi di kawasan bencana dilaporkan lumpuh, akses internet dan jaringan telefon mati.

Bandara di Kalibo yang melayani rute penerbangan menuju kawasan wisata Boracay dilaporkan rusak parah, sehingga jadwal penerbangan dibatalkan, demikian dilansir kantor berita AFP,

Topan Phanfonei juga menyebabkan lebih dari 24.000 penduduk terjebak di pelabuhan atau pusat evakuasi, dan ribuan lainnya bertahan di dalam rumah mereka.

"Ini nyaris seperti Topan Haiyan. Hanya saja kerusakan yang ditimbulkan lebih sedikit, namun mirip," ujar Cindy Ferrer juru bicara badan bencana Filipina di Visayas barat.

Topan Haiyan sendiri merupakan topan paling mematikan yang pernah menghantam Filipina, yang terjadi pada tahun 2013 silam dan mengakibatkan 7.300 orang tewas maupun hilang.

Menurut prakiraan cuaca, Topan Phanfone, topan ke-21 yang melanda Filipina di tahun 2019 ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga Sabtu mendatang.

Baca juga15 Tahun Berlalu, Ratusan Korban Tsunami Asia Masih Belum Teridentifikasi

rap/as (AFP, dpa, Reuters)