Topan Haiyan Sisakan Derita
Topan Haiyan meninggalkan dampak kerusakan amat besar. Kehancuran dimana-mana. Mayat bergelimpangan. Infrastruktur rusak berat. Orang-orang kelaparan.
Hidup di Reruntuhan
Lebih dari 500 ribu orang kehilangan rumahnya. Kawasan Leyte merupakan yang paling parah menderita dampak topan Haiyan. Kawasan ini juga merupakan kawasan yang paling miskin di negara itu.
Terputus Dari Dunia Luar
Jalan-jalan penuh dengan puing-puing dari rumah yang hancur. Jalan utama terblokir karenanya. Akibatnya pemasokan bahan bantuan kepada yang membutuhkan jadi terhambat. Orang-orang kelaparan.
Kepedihan di Antara Puing
Dengan diangkut becak, sebuah peti mati sederhana berisi jenazah anak balita berusia satu tahun dibawa ke pekuburan. Sang ibu sangat berduka. Banyak orang yang kehilangan anggota keluarganya.
Risiko Wabah Penyakit Meningkat
Menurut laporan media, angin topan "Haiyan" menewaskan sekitar 10.000 orang di Leyte. Mereka yang selamat kekurangan air bersih. Banyaknya mayat dan suhu tinggi membuat risiko epidemi meningkat.
Warga Menjarah
Korban topan putus asa mencari makanan, minuman dan obat-obatan. Penjarahan terjadi dimana-mana. Dari reruntuhan sebuah gudang, warga mengangkut beberapa karung beras.
Keamanan Jadi Tantangan
Orang-orang yang putus asa mencari makanan, minuman dan obat-obatan. Aksi penjarahan marak dimana-mana. Polisi ditugasi mencegah aksi penjarahan. Aksi anarkis tak bisa dibenarkan.
Menunggu Bantuan
Banyak yang mengais di reruntuhan kapal kargo – dengan harapan menemukan sesuatu untuk dimakan dan minum. Terutama di kota-kota pesisir, mereka menunggu bantuan dari luar negeri. Organisasi seperti "World Vision" atau THW kini sudah tiba di tempat kejadian.
Serba Kekurangan
Hingga bantuan tiba, orang-orang harus mencari pertolongan bagi diri sendiri. Mereka kehilangan segalanya akibat topan. Tampak dalam foto, dari reruntuhan sebuah hotel, warga mengangkut kasur ke tempat penampungan sementara.
Komunikasi Terputus
Topan menghancurkan banyak saluran telepon dan internet. Oleh karena itu, sulit untuk menjalin kontak dengan anggota keluarga, maupun mencari bantuan. Banyak orang masih mencari sanak keluarganya yang hilang.
Titik Terang di Tengah Kehancuran
Rumah sakit hancur, korban topan kekurangan obat-obatan. Di banyak tempat, fasilitas medis darurat dibangun. Di Kota Tocloban, ada secercah harapan di tengah puing-puing: Seorang bayi lahir dalam bangsal bersalin darurat.