1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Timor Leste Kekurangan Beras

Nuel Doutel22 Februari 2007

Para pakar ekonomi Timor Leste menuduh Pemerintahan Timor Leste yang dipimpin Perdana Menteri Jose Ramos Horta berada dibalik bencana kehabisan beras di Timor Leste. Sementara agen penjualan beras memprediksi bahwa bencana alam yang dihadapi oleh negara pengekspor seperti Vietnam dan Thailand yang menjadi penyebab habisnya stok beras di negara tersebut.

https://p.dw.com/p/CP8d

Pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Timor Leste, Ramos Horta dituduh berada dibalik masalah kurangnya persediaan beras di Timor Leste. Pengamat Ekonomi Joao Saldanha mengatakan penurunan stok beras ini terjadi tiba-tiba.

Saldanha:

“Penurunan persedian itu terjadi secara cepat dan tiba-tiba, tidak sesuatu yang dipicu oleh pasar. Kalau pasar yang mendikte, pasti penurunan itu secara pelan-pelan. Dan itu pasti diikuti dengan kenaikan harga, kalau hukum ekonomi itu berlaku. Tapi yang terjadi ini adalah secara tiba-tiba dan cepat. Kalau hal semacam ini terjadi. Itu kita menduga bahwa itu adalah Pemerintah di belakang itu. Pasti ada menteri Y atau menteri Z. Atau orang X, Z, yang juga bukan menteri tapi punyai kekuasaan yang cukup untuk bisa mendikte pasar.”

Menurut Joao Saldanha Pemerintah Timor Leste baru sekarang berjanji untuk menjual beras di beberapa wilayah di Kota Dili, sementara masyarakat sudah kehabisan beras sejak beberapa minggu lalu. Di lain pihak pemerintah juga telah berjanji untuk mendatangkan beras dari negara lain dalam satu atau dua bulan mendatang. Namun dengan perjanjian tersebut Joao Saldanha menilai bahwa pemerintah tidak mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi tuntutan pasar.

Saldanha:

“Ketidakmampuan dari pemerintah mengantisipasi situasi pasar sudah dirasakan sejak seminggu atau dua minggu yang lalu. Jadi mereka tidak mempersiapkan diri, tidak cepat melakukan upaya-upaya untuk tututan pasaran. Saya bisa mengerti kalau listrik tetap padam, saya bisa mengerti kalau keamanan itu masih terus begini, tapi kalau yang namanya beras itu adalah sesuatu yang berkenaan langsung dengan kehidupan masyarakat. Jadi karena inkompetensi dari Pemerintah itu dalam mengurus listrik tidak mampu, urus beraspun tidak mampu.”

Saat ini masyarakat di distrik terpaksa hanya mengkomsumsi jagung dan umbi-umbian, sementara di Kota Dili, masyarakat mencoba mengkomsumsi roti dan mie instans. Karena kehabisan beras di Timor Leste itulah, Gudang Beras Pemerintah, Kendaraan dan Perkantoran Pemerintah menjadi sasaran para pemrotes. Hari ini Kantor Kementerian Pertanian dilempari batu. Sementara di lain pihak, dua orang Mahasiswa Universitas da Paz (UNPAS) ditangkap oleh Polisi Internasional, karena mereka berdemonstrasi menuntut pertanggung jawaban Pemerintah Timor Leste untuk masalah kehabisan stok beras, di depan Kantor Pemerintahan Dili. Penangkapan yang dilakukan polisi tersebut ditentang oleh Mahasiswa Universitas Timor Loro Sa’e (UNTL) Dili. Meskipun kehabisan beras, saat ini Pergerakan Persatuan Nasional bagi Peradilan mengorganisir masyarakat untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah di Kota Dili. Aksi tersebut akan dilaksanakan beberapa hari mulai Kamis pekan ini.