1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tim Kriket Sri Lanka Diserang di Pakistan

3 Maret 2009

Rentetan tembakan dan granat menyerang konvoi tim kriket nasional Srilanka, sekitar 100 meter dari stadion Gadaffi hari Selasa (03/03) di Lahore, Pakistan.

https://p.dw.com/p/H4gE
Darah dan pecahan kaca dalam mobil polisi Pakistan yang mengawal tim nasional Sri LankaFoto: picture-alliance/ dpa

Tujuh orang anggota tim nasional Sri Lanka untuk olahraga kriket, asisten pelatih yang berkewarganegaraan Inggris mengalami luka-luka ringan akibat serpihan ledakan. Disebutkan, semua anggota tim sudah kembali ke hotel. Kepala kepolisian Lahore, Habib ur-Rehman mengatakan kelima polisi pengawal tewas dalam serangan kelompok tak dikenal, yang menembakkan senapan AK 47, meluncurkan roket dan melemparkan granat.

Saksi mata melihat para penyerang yang menyandang senapan dan ransel melarikan diri masuk ke gang-gang kecil, sambil menembaki orang dan kendaraan di sekitar stadion. Seorang warga sipil tewas dalam tembak menembak yang berlangsung selama sekitar 15 menit. Jurubicara kepolisian mengatakan, Mereka memakai topeng, bersenjatakan peluncur roket dan granat, serta menembakan senapannya ke berbagai arah, kemudian menyerang tim Sri Lanka.”

Gubernur Punjab, Salman Taseer mengatakan kepada media bahwa polisi sudah mengepung kawasan pasar di dekat stadion dan sedang menyisir kawasan. Sampai laporan ini diturunkan, belum ada pelaku yang ditangkap. Menurut Gubernur Taseer, serangan ini memiliki unsur yang serupa dengan serangan teror di Mumbai, India November lalu yang menewaskan 179 orang. Kedua serangan itu tampak seakan hasil rancangan matang kelompok teroris.

Para pemimpin Pakistan, Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Yousouf Raza Gilani mengecam serangan teror terhadap tim kriket Sri Lanka dan segera memerintahkan investigasi. Juga peningkatan keamanan di seluruh kawasan. Serangan ini menyoroti kegagalan Pakistan mengatasi militansi yang meluas. Belum lama berselang, Amerika Serikat juga mendesak pemerintah untuk melakukan lebih banyak dalam memerangi Taliban dan Al Qaida. Kecaman terhadap serangan terakhir ini juga disampaikan sejumlah kepala negara, termasuk dari India, Inggris, Afrika Selatan dan Selandia Baru.

Di Kolombo, Menteri Luar Negeri Sri Lanka Palitha Kohona mengatakan akan menerbangkan pulang anggota timnya secepatnya. Tim nasional Sri Lanka berada di Pakistan dalam rangka pertandingan kwalifikasi kriket piala dunia yang kini terancam batal. Pakistan sudah satu tahun tidak melakukan pertandingan kualifikasi karena alasan-alasan keamanan. Insiden serupa pernah terjadi pada tahun 2002 di Karachi, ketika itu tim nasional Selandia Baru menjadi target serangan.

Sementara, direktur Organisasi Kriket Pakistan, Wasim Bari mengimbau, agar komunitas kriket internasional tidak memboikot dan mengisolasi pertandingan kriket di Pakistan, melainkan justru memberikan dukungannya. Ia menyatakan, berbesar hati atas dukungan tim kriket nasional Sri Lanka, yang mengatakan tidak menyesal bertandang ke Pakistan untuk mengikuti pertandingan kualifikasi di sana. (ek)