1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tewasnya Noordin M. Top, Sukses Besar Kepolisian

18 September 2009

Petualangan Noordin M. Top berakhir setelah diburu aparat keamanan selama 9 tahun. Ia tewas dalam aksi penyergapan detasemen khusus 88 Mabes Polri di kampung Kepuh Sari, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo Jawa Tengah.

https://p.dw.com/p/JjW6
Noordin M. TopFoto: AP

Kematian Noordin M. Top dipastikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri. Noordin M. Top, yang lahir tanggal 11 Agustus 1968, adalah warga negara Malaysia yang menyelusup masuk ke Indonesia, pada awal tahun 2002. Ia dipandang sebagai dalang utama di balik serangan bom di Bali tahun 2002 dan 2005. Mantan akuntan yang diduga sebagai penyandang dana aksi serangan teror, diyakini sebagai otak di balik serangkaian serangan di Indonesia, disamping berperan untuk merekrut pelaku serangan bunuh diri, merakit bom dan merencanakan serangan.

Selain dua serangan bom di Bali, Noordin M. Top bersama Azahari Hussein, yang tewas ditembak bulan November tahun 2005 lalu di Jawa Timur, juga diduga terlibat dalam serangan bom di Hotel JW Marriot di Jakarta tahun 2003 dan gedung kedutaan Australia tahun 2004 serta terakhir serangan di Mega Kuningan, Jakarta, beberapa bulan lalu. Dalam rangkaian serangan itu, lebih dari 200 orang tewas, baik korban lokal maupun warga asing.

Selama menjadi buronan Noordin M. Top berkeliaran di berbagai tempat di pulau Jawa. Meskipun buronan teroris Noordin M. Top telah tewas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa ancaman terorisme belum berakhir. Ia menunjuk sejumlah nama tersangka teroris yang sampai sekarang belum tertangkap. Ditambahkannya, dengan dilumpuhkannya dua gembong teroris di Asia Tenggara, yakni Azahari Hussein dan Noordin M. Top, tidak berarti jaringan teroris yang bekerja di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia telah lumpuh sama sekali.

Sementara itu Perdana Menteri Australia Kevid Ruud memuji dan menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan polisi menewaskan buronan teroris Noordin M. Top, setelah dilakukan operasi yang sulit dan memakan waktu lama. Ia menyebut Noordin M. Top sebagai pembunuh massal. Kevin Ruud juga kembali menegaskan pentingnya kelanjutan hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia dan Australia dalam menumpas terorisme.


Media Australia mengambarkan terbunuhnya Noordin M. Top sebagai keberhasilan besar polisi Indonesia. Amerika Serikat juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan aparat keamanan Indonesia dan menyebut dicapai kemajuan yang signifikan dalam memerangi kelompok teroris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS di Washington, Philip Crowley, mengatakan, Amerika Serikat tidak ambil bagian, maupun memberikan informasi dalam operasi yang menewaskan Noordin M. Top itu.

Pengamat dari International Crisis Group, Sidney Jones, menilai kematian Noordin M. Top sebagai pukulan berat bagi kelompok teroris di Indonesia. Sementara itu, isteri Noordin M. Top menginginkan agar jenazah suaminya dimakamkan di tempat kelahirannya di Johor, Malaysia. Demikian diungkapkan mertua Noordin M. Top kepada harian Star. Ia menyatakan, tidak terkejut dengan kematiannya karena keluarganya telah terputus hubungan dengan Noordin M. Top sejak lebih dari delapan tahun lalu. Menteri Dalam Negeri Malaysia Hishammudin Hussein mengatakan, meskipun sedih, ia tidak dapat memaafkan apa yang dilakukan Noordin M. Top.

rr/as/dpa/afp/rtre