1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tertuduh Dalang 11 September Desak Segera Diadili

9 Desember 2008

Saya ingin mati sebagai syuhada, ujar Khalid Syeikh Mohammad, yang menyebut dirinya sebagai dalang serangan 11 September 2001. Pernyataan itu telah dilontarkan ketika ia pertama kali diproses hukum enam bulan lalu.

https://p.dw.com/p/GCWf
Khalid Syaikh Mohammad sesaat setelah penangkapannya tahun 2003Foto: AP

"Peraturan tidak mengijinkan perlakuan yang adil saat ini." Hal ini ditekankan oleh seorang pembela hukum. Tapi Khalid Syeikh Mohammad, seorang berpengaruh yang amat dekat dengan Osama bin Laden, tidak memperdulikan pembelanya dan menyatakan mecabut mandatnya sejak proses pengadilan dimulai. Sejak itu arah pengadilan itu sudah jelas: Syieikh Mohammad hanya tertarik untuk didakwa bersalah dan dihukum mati di Guantanamo, untuk menarik perhatian media massa terhadap simbol ketidak adilan pada era pemerintahan presiden George W. Bush.

Setelah berulang kali mengajukan permohonan pada pengadilan khusus, akhirnya Syeikh Mohammad bersama empat terdakwa lainnya dizinkan mengadakan ‚rapat kerja’. Dalam diskusi berjam jam ini, Syeikh Mohmammad dan 4 rekan anggota Al Qaida menyusun sebuah surat yang ditujukan pada komisi militer Guantanamo dan telah diterima pada 4 November lalu oleh pengadilan. Dalam suratnya ini, ke 5 orang yang dianggap teroris itu memohonan digelarnya satu sidang untuk mendengar pengakuan mereka. Kelimanya menghadapi ancaman hukuman mati bila terbukti bertanggung jawab atas tewasnya 3,300 orang dalam serangan 11 September.

Hakim pengadilan militer Steven Henley bertanya kepada Syeikh Mohammad, pemimpin dari kelima terdakwa itu, apakah ia masih akan mengakui pernyataan tertulis bahwa mereka bersalah. Syeikh Mohmmad menjawab dengan lantang, "Tentu saja" dan menambahkan bahwa kelompoknya tidak ingin membuang-buang waktu lebih lama dengan proses pengadilan. Pada dasarnya pengadilan Guantanamo dibayar oleh pemerintah Amerika. Disamping itu, menurutnya, ia juga telah melewati siksaan saat diinterogasi dinas rahasa CIA.

Ramzi bin Al Shib sebagai kepala logistik penyerangan, seperti juga anggota sel Hamburg dan pilot bunuh diri Atta, menegaskan pada hakin bahwa mereka adalah Ikhwan. Kelima terdakwa hanya tertarik pada satu tujuan: secepatnya mengaku bersalah dalam minggu ini, atau selambatnya sebelum Barack Obama menjabat Presiden Amerika pada 20 Januari mendatang.

Apakah kelima terdakwa akan dapat segera mengaku bersalah, belum diketahui. Apalagi dua dari mereka telah menjalani interogasi CIA selama bertahun tahun, dan kemungkinan mereka sekarang secara mental tidak mampu mengikuti proses pengadilan. (mh)