1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teroris Noordin M Top Diduga Tewas

8 Agustus 2009

Kapolri tegaskan, tunggu kepastian tes DNA, meski santer terdengar kabar tewasnya tersangka teroris Noordin M Top dalam aksi penyergapan Densus 88 di Desa Beji, Temanggung, Jawa Tengah .

https://p.dw.com/p/J63S
Foto Buronan Noordin M Top.Foto: FBI

Kepolisian Indonesia masih belum mengukuhkan kabar mengenai tewasnya buronan teroris paling besar di polisi, Noordin Mohammed Top dalam sergapan di Temanggung, Jawa Tengah. Begitu menurut koresponden DW, Zaki Amrullah usai konferensi pers di Markas Besar Kepolisian di Jakarta Sabtu sore (08.08).

Noordin Mohammad Top diduga merupakan otak dibalik berbagai aksi teror bom bunuh diri di Indonesia, termasuk serangan ganda pada kedua hotel mewah, JW Mariott dan Ritz Carlton di Jakarta bulan lalu

Jendral Kapolri Bambang Hendarso Danuri membenarkan, hanya satu orang yang terbunuh dalam penyergapan aparat Densus 88. Namun dalam konferensi Pers di Jakarta, ia mengatakan masih akan melakukan penelitian forensik terhadap jenazah yang disebut-sebut sebagai jenazah Noordin M Top itu.

Jendral Kapolri Bambang Hendarso Danuri menolak untuk mengkonfirmasi ataupun membantah laporan bahwa teroris yang tewas adalah Noordin M Top dan menolak semua spekulasi, termasuk menolak untuk mengungkapkan ciri-ciri jenazah korban dalam serangan di Temanggung itu mirip dengan Noordin M Top. Identitas tersangka teroris itu baru akan diumumkan setelah dipastikan oleh tes DNA yang akan segera dilakukan polisi.

Indonesien Tötung Terrorist Noordin Top
Polisi angkut bahan bukti dari rumah yang digerebeg di Jatiasih, dekat BekasiFoto: AP

Jenazah tersangka teroris itu kini berada di Rumah Sakit Pusat Polri "Soekanto", Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak rencana diterbangkannya jenasah tersangka terorisme itu ke sana, sekitar 100 polisi telah menjaga ketat kamar mayat pagi tadi. Jenazah terduga Noordin M Top itu diterbangkan menuju Jakarta melalui Bandara Adisutjipto Yogyakarta dengan menggunakan pesawat Fokker 100, selisih beberapa waktu setelah keberangkatan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri yang lebih awal kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Polri. Sebelumnya jenazah itu tiba di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sekitar pukul 13.27, diangkut mobil ambulans Polda Jawa Tengah.

Sejak Jumat (0708) petang, polisi RI melakukan serangan serentak di tiga daerah, yakni di Temanggung, di Solo dan di Jatiasih dekat Bekasi.

Pengerebegan sebuah rumah di Jatiasih, Bekasi menghasilkan temuan sejumlah bom dan ratusan kilo bahan peledak yang bisa digunakan untuk bom mobil. Selain itu polisi berhasil mengamankan rancangan plot serangan, yang menyebut rencana peledakan bom di kediaman Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, serta nama-nama pelaku bom bunuh diri yang sudah direkrut. Polisi juga mengumpulkan sejumlah testimoni yang mengukuhkan hal ini.

Indonesien Tötung Terrorist Noordin Top
Bahan peledak dan bahan perakitan bom yang disita kepolisian di Bekasi, 8 Agustus 2009.Foto: AP

Penggerebegan di Temanggung dilakukan setelah polisi berhasil menangkap sejumlah terduga pelaku teror pada 5 Agustus lalu. Dari sanalah polisi kemudian menangkap sejumlah tersangka teror lain di Temanggung, yang menginformasikan bahwa di sebuah rumah lain terdapat seorang pelaku aksi teror lain. Sumber-sumber tak resmi kemudian menduga bahwa inilah Noordin M Top.

Namun di Temanggung polisi secara khusus menargetkan sejumlah buronan teroris, tidak hanya Noordin M Top. Meski begitu, kepolisian tampak meyakini bahwa diantara penghuni rumah itu terdapat Noordin M Top. Sumber tak resmi menyebutkan, bahwa gembong teroris itu tewas di kamar mandi milik Muzaihiri setelah tembak-menembak dan pengepungan selama 17 jam oleh Densus 88 -Antiteror, yang berlangsung hingga Sabtu (08.08) pukul 09.50 WIB.

Satu jam sebelum konferensi pers di Markas Besar Kepolisian di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan terima kasih dan penghargaan terhadap aparat kepolisian atas upaya penegakan hukum yang dilakukan hari ini.

ZA/EK/rtr/ap/dpa/antara