1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terobosan Baru Hubungan Uni Eropa-Rusia

27 Mei 2008

Uni Eropa dan Rusia mencatat babak baru dalam hubungan mereka. Senin (26/05) di Brussel menteri luar negeri ke-27 negara UE memberikan mandat untuk perjanjian perundingan UE-Rusia.

https://p.dw.com/p/E6rW
Lambang hubungan Rusia dengan Uni EropaFoto: DW-Montage/Bilderbox.de

Sejak dua tahun terakhir, pembicaraan tentang perjanjian kemitraan baru antara Uni Eropa dengan Rusia terhenti. Namun dalam pertemuan puncak di Siberia tanggal 26 Juni mendatang, hal itu akan dibahas kembali untuk sekitar satu tahun ke depan.

Mula-mula Polandia memblokirnya, sebagai antisipasi terhadap sanksi ekonomi Rusia yang bersifat politis. Baru-baru ini Lituania juga menyampaikan pertimbangan, karena melontarkan kritik terhadap posisi Rusia dalam konflik di Georgia dan Moldavia, sekaligus hendak memaksakan sejumlah kepentingannya sendiri. Kini, menteri luar negeri Slovenia Dimitri Rupel, yang saat ini memimpin Dewan Eropa berhasil mengatasi hambatan tersebut. Untuk memperoleh mandat perundingan, teks perjanjian diubah. Uni Eropa menjelaskan juga akan melakukan pembicaraan dengan Rusia tentang dukungannya bagi republik-republik yang melepaskan diri di Georgia dan Moldavia.

„Kami mengalami kemacetan dalam masalah Georgia dan Moldavia. Sekarang kami memiliki definisi bahasa yang baru, yang memuaskan semua pihak. Kami semua merasa khawatir terhadap konflik-konflik yang dibekukan. Kami akan melakukan segalanya guna menyelesaikan konflik tersebut dan juga membahasnya dalam pembicaraan dengan Rusia. “

Moskow juga balik mengancam akan memperlakukan provinsi Abkhazia dan Ossetia Selatan, dimana Rusia menempatkan pasukannya di sana, sebagai negara-negara merdeka.

Sementara itu di Brussel, secara paralel, berlangsung pertemuan menteri pertahanan Uni Eropa untuk membahas misi Uni Eropa di Kosovo. Misi kepolisian dan kehakiman Uni Eropa di Kosovo, EULEX tertunda karena Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memberikan mandat untuk itu. PBB dengan misinya di Kosovo UNMIK, masih menentukan keputusan di negara baru tersebut. Menteri pertahanan Jerman Franz Josef Jung

“EULEX tertunda, Anda tahu itu. Saya hanya berharap bahwa tidak terjadi situasi dimana UNMIK menarik diri dan EULEX masih belum bertugas, melainkan bahwa di sini terjadi transisi yang mulus.”

Juga Rusia diperlukan dalam hal ini, karena dalam Dewan Keamanan PBB, Rusia menghalangi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon memberikan lampu hijau bagi misi kepolisian dan kehakiman di Kosovo. Berbeda dengan kebanyakan negara Uni Eropa, Rusia menolak kemerdekaan Kosovo dari Serbia.

Sementara itu Polandia dan Swedia mengusulkan tidak hanya mengupayakan hubungan lebih baik dengan Rusia, melainkan juga agar Ukraina, Belarusia dan Moldavia menjalin kemitraan lebih erat dengan Uni Eropa. Hal yang dipandang skepsis oleh Moskow. (dk)