1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tentara AS di Bawah Mandat Irak

1 Januari 2009

Pasukan AS kini berada di bawah mandat Irak. Kini pemerintah Irak mengambil alih kekuasaan atas "Zona Hijau", daerah kantor pemerintah dan kedutaan besar di Bagdad dari militer AS.

https://p.dw.com/p/GQVI
Helikopter Irak di atas Zona HijauFoto: AP

Zona Hijau dengan bekas istana Saddam Hussein di tengah ibukota Bagdad selama ini menjadi simbol kekuasaan AS di Irak. Mulai Kamis, 1 Januari AS harus membayar uang sewa bagi kedutaannya di Zona Hijau.

Sekarang orang Iraklah yang menentukan siapa yang boleh melalui pos pemeriksaan dan memasuki daerah tersebut. Rabu, 31 Desember wakil-wakil AS di Irak sudah menyelesaikan proses pindahannya dari istana Saddam Hussein, yang dulu menjadi kantor pusatnya, ke bangunan kedutaan yang baru didirikan.

Irak Flagge mit Präsident Maliki Grafik : DW
Nuri al Maliki

Kamis 1 Januari Perdana Menteri Nuri al Maliki memasuki istana dan ruang-ruangnya yang megah dengan terharu. Ia mengatakan, mulai sekarang 1 Januari akan menjadi hari raya. "Inilah hari kemerdekaan kita, dan inilah awal dari rangkaian proses, di mana rakyat Irak akan kembali memperoleh setiap sentimeter tanah airnya." Setahun yang lalu, orang hanya bisa bermimpi, bahwa satu hari nanti pasukan asing akan meninggalkan Irak. Tetapi impian ini sekarang menjadi kenyataan. Demikian ditambahkan Maliki.

Kesepakatan dengan AS

Menurut kesepakatan, AS akan menarik tentaranya secara bertahap dalam tiga tahun. Dalam enam bulan mendatang, pasukan AS akan ditarik sepenuhnya dari semua pusat kota. Di masa depan militer AS diwajibkan untuk meminta ijin dari pemerintah Irak jika akan mengadakan operasi militer. Semua penempatan militer juga harus dibicarakan dengan Irak terlebih dahulu.

Selain itu, tentara AS memerlukan ijin Irak jika akan menggeledah rumah atau menangkap tersangka. Mulai sekarang tentara AS juga tidak bebas sepenuhnya dari tuntutan kehakiman Irak. Di luar jam tugas dan di luar tangsinya, tentara AS berada di bawah hukum Irak. Tetapi inipun hanya jika mereka dituduh melakukan kejahatan besar. Lagi pula, tersangka orang AS yang terlibat dalam kasus seperti itu tidak secara otomatis akan diserahkan ke kehakiman Irak.

Inggris Juga Serahkan Tanggung Jawab

Di Irak selatan pada hari yang sama tentara Inggris menyerahkan tanggungjawab atas pelabuhan udara Basra kepada Irak. Ini adalah tanda, bahwa keadaan keamanan sudah baik dan akan terus membaik, demikian dikatakan seorang perwira Inggris. Gubernur propinsi Basra menilai hari ini sebagai hari besar dan penting.

Pemerintah di Bagdad juga menandatangani kesepakatan penempatan militer dnegan Inggris dan Australia segera sebelum tahun 2008 berakhir. Kedua negara akan menarik tentaranya dari Irak hingga akhir Juli mendatang. Setelah itu AS adalah satu-satunya negara yang memiliki pasukan di Irak.

Pemerintah Irak merencanakan untuk memperkecil daerah Zona Hijau di Bagdad. Jalan-jalan melalui daerah itu juga akan kembali dibuka, agar lalulintas di daerah pusat kota kembali lancar. Tetapi kapan itu dapat dilaksanakan di Zona Hijau, tergantung pada situasi di daerah sekitarnya, yang disebut Zona Merah. (ml)