1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanJerman

Teh Hitam Terbukti Ampuh Obati Neurodermatitis

Tina Roth
17 Maret 2023

Peradangan pada kulit atau neurodermatitis biasanya diobati dengan kortison, tapi ini bisa menipiskan kulit. Teh hitam digadang jadi alternatif lebih sehat.

https://p.dw.com/p/4OpMS
Ilustrasi secangkir teh hitam
Ilustrasi secangkir teh hitamFoto: Konstantin Okhlopkin/PantherMedia/IMAGO

Masalah utama pada peradangan kulit atau neurodermatitis atau dikenal juga sebagai Lichen simplex chronicus adalah sistem pertahanan kulit yang melemah. Lapisan luar kulit tidak punya cukup lapisan lemak tanduk. Oleh sebab itu, unsur asing bisa dengan mudah memasuki kulit dan menimbulkan peradangan.

Peradangan ini biasanya diterapi dengan hidrokortison. Memang itu manjur, tapi lama-kelamaan membuat kulit tipis dan lebih rentan peradangan. Itu terutama jadi masalah di bagian wajah, di mana kulit memang jauh lebih sensitif.

Pengobatan dengan teh hitam

Dokter kulit Iakov Shimanovich ingin mengetahui apakah teh hitam bisa jadi alternatif pengobatan. Dalam sebuah studi, dia menangani 22 pasien. Semuanya menderita neurodermatitis di wajah. Dalam studi, mereka hanya mendapat kompres dengan teh hitam.

Khasiatnya sudah dirasakan, misalnya oleh Kathy Dittmer yang mengikuti studi itu. Menurut dia, sekarang penyakit yang ia derita di wajah sudah sangat membaik.

Pengobatan dengan teh hitam tidak rumit, seperti ditunjukkan oleh dokter ahli dermatologi Iakov Shimanovich. Satu kantong kecil teh hitam direndam selama 10 menit di air panas. Air rendaman pertama ini dibuang. Yang digunakan adalah air rendaman teh kedua kali, yang juga ditunggu 10 menit.

Dokter Shimanovich yang bekerja di klinik Universitas Lübeck menjelaskan, air rendaman ke dua jelas lebih lemah, jadi mengandung lebih sedikit tanin. Juga lebih sedikit unsur lainnya, jadi lebih ringan dan bisa diterima oleh kulit, tapi efeknya tetap sangat bagus.

Secarik kain yang direndam di dalam air teh diletakkan di wajah selama 20 menit. Itu dilakukan lima kali sehari. Setelah itu kulit harus selalu diolesi krim yang hanya mengandung lemak. Tidak ada unsur lain, juga tanpa wewangian dan pengawet.

Hasil studi menunjukkan, setelah tiga hari, gejala radang berkurang sekitar 70%. Dokter Shimanovich mengaku, ia dan rekan-rekannya juga terkejut akan kemanjuran teh hitam. Ia menambahkan, hasilnya sudah terlihat hanya dalam tiga hari.

Tiga efek teh hitam

Iakov Shimanovich menduga, lewat terapi teh ada tiga efek yang muncul, dan saling memperkuat. Pertama: kain lembab itu sendiri. Pada dasarnya, pada kasus neurodermatitis, kulit terlalu kering. Tapi kalau terjadi gejala akut, peradangan cenderung menjadi basah. Air teh membuat lokasi yang radang menjadi kering. Selain itu, karena lembab, itu menenangkan kulit.

Kedua: tanin di dalam teh memerangi peradangan, mengurangi rasa gatal dan mengatur kelembaban di kulit. Dan ketiga, penggunaan krim juga sangat membantu, karena lapisan lemak memperbaiki pelindung pada kulit.

Kathy Dittmer juga terkejut akan efek positifnya. Kalau dipikir bahwa penyakit ini hilang hanya dengan teh hitam, dia tentu merasa ini jauh lebih baik daripada menggunakan hidrokortison.

Kathy Dittmer yang berusa 27 tahun kini selalu punya persediaan teh hitam di rumah. Tidak perlu yang mahal, karena yang harganya murah juga sama khasiatnya. Tapi tidak boleh teh yang beraroma. Jika ia menderita serangan neurodermatitis lagi, dia sekarang hanya perlu menggunakan kain yang direndam teh hitam. (ml/as)