Tawaran Iran Pada Kelompok D-8
12 Mei 2006Tawaran teknologi konsumsi bahan bakar bagi negara-negara yang tergabung dalam D-8 itu disampaikan Iran melalui Menteri Luar Negeri Iran Manoucherr Mattaki saat pidato serah terima jabatan ketua D-8 dari Iran kepada Indonesia Kamis (11/5) kemarin di Nusa Dua Bali. Tawaran ini disampaikan Iran di tengah kekhawatiran negara-negara D-8 dalam menghadapi kerawanan ketersediaan bahan bakar dunia.
Di bidang lain, Iran juga menawarkan teknologi sidik jari. Pada bidang perdagangan Iran menawarkan fasilitas kemudahan pembuatan visa bisnis bagi pengusaha negara-negara D-8. Selain itu untuk mengembangkan kepariwisataan, Iran menawarkan pembangunan pariwisata berwawasan lingkungan. Pada pidatonya di depan para delegasi peserta Konfrensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Berkembang atau KTT D-8, Manoucherr Mattaki mengingatkan negara-negara D-8 untuk membangun jaringan kerjasama yang lebih solid dalam menghadapi kekuatan negara-negara maju.
"Ada sejumlah kekuatan yang berusaha memperluas hegemoni mereka ke berbagai negara. Hanya dengan pengelompokan yang homogen kita bisa memiliki suara yang lebih kuat di dunia internasional untuk menghindarkan kita dari marjinalisasi dunia global. Para anggota D-8 perlu lebih aktif agar bisa mempengaruhi arah globalisasi dan mengimbangi kekuatan negara-negara maju.‘’
Manoucherr Mattaki juga mengajak negara-negara D-8 untuk membangun kelompok D-8 dengan kekuatan program kerjasama yang lebih konkrit. Sedangkan Menteri Luar Negeri Indonesia Hasan Wirayuda dalam sambutanya menyampaikan pernghargaan atas kepemimpinan Iran selama 2 tahun di D-8. Menurut Hasan Wirayuda, Iran telah berhasil memimpin D-8 dengan program-program yang relevan dan bermanfaat. Apalagi posisi negara-negara D-8 saat ini sangat rentan di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti.
Pada hari ke-3 pelaksanaan KTT D-8 ini dilanjutkan dengan agenda pertemuan tingkat menteri luar negeri negara-negara D-8 yang berlangsung tertutup. Pertemuan tingkat menteri ini merupakan proses finalisasi hasil-hasil pertemuan tingkat komisioner. Hasil-hasil tersebut diantaranya kesepakatan dalam bentuk rencana aksi penghapusan utang, penanganan penyakit, pengembangan teknologi hingga rencana pengembangan energi alternatif.