1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tantangan Besar Menanti Obama

7 November 2008

Presiden terpilih Barack Obama tidak punya banyak waktu merayakan kemenangan gemilang. Ia harus langsung menghadapi berbagai tantangan berat di dalam dan luar negeri.

https://p.dw.com/p/FpPL
Foto: AP

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung menulis:

"Dunia politik Amerika Serikat tetap membingungkan. Sejak tahun 2006 kubu demokrat memang jadi makin kuat, tapi dampaknya belum terlihat. Dalam tahun-tahun pertama, Obama harus bisa menunjukkan kontribusi kubu demokrat. Upaya penanggulangan krisis keuangan dan kemandekan ekonomi akan memperlihatkan arah politik Obama. Jika ia berhasil, kubu Republik untuk jangka panjang mungkin bakal terdesak. Mau tidak mau, kubu Republik harus melakukan pembaruan. Mereka terlihat tua dan lusuh."

Harian Italia La Stampa berkomentar:

Apakah Obama mampu keluar dari wacana klasik partainya, yaitu soal pajak dan belanja negara? Karena dalam hal ini, situasinya sungguh tidak mendukung. Ada krisis keuangan dan resesi, sementara kongres dikuasai oleh kubu demokrat. Selama kampanye Obama membuktikan bahwa ia punya kemampuan analitis yang baik untuk mengangkat hal-hal diluar tema-tema yang umum. Jadi ia mungkin benar-benar melakukan perubahan besar, kembali pada semangat politik Roosevelt dengan kebijakan New Dealnya."

Harian Italia lainnya, Corriere della Sera menilai, kemenangan Obama tidak langsung berarti kemenangan bagi Eropa. Harian ini menulis:

"Kejayaan Barack Obama tidak otomatis menjadi kemenangan bagi Eropa, sekalipun kebanyakan penggemarnya di Eropa beranggapan demikian. Amerika tetap akan mengikuti kepentingannya sendiri. Berargumentasi dengan posisi sebagai adidaya dan menuntut kontribusi dari para sekutunya. Jadi Amerika Serikat tidak akan mendadak berorientasi ke Eropa. Perubahan di Amerika Serikat yang membawa Obama ke Gedung Putih punya latar belakang yang kompleks. Dari krisis keuangan dan ekonomi, yang belum diketahui dimana ujungnya, sampai ke konflik regional di berbagai kawasan."

Harian Inggris Times berkomentar:

"Bagi Obama sekarang terbuka kemungkinan untuk menjembatani jurang yang menganga dalam hubungan transatlantik. Aliansi transatlantik sangat merasakan dampak politik Amerika Serikat selama 8 tahun terakhir. Jadi, kunjungan luar negeri Obama yang pertama hendaknya ditujukan ke Eropa. Masyarakat Eropa harus melakukan yang terbaik demi suatu awal yang baru. Jika Obama datang, tentu akan lebih banyak massa yang menyambutnya daripada ketika ia berkunjung ke Berlin."

Harian Austria der Standard menyoroti maksud Rusia menempatkan rudal dekat Polandia. Harian ini menulis:

"Dengan langkah ini, Moskow ingin menguji pemimpin baru dan timnya di Gedung Putih. Kelihatannya Putin dan para penasehatnya menilai, presiden ke 44 Amerika Serikat itu akan menghadapi berbagai masalah besar, sehingga tidak mungkin mengambil resiko adanya perang dingin baru. Bagi Eropa, situasi ini merupakan tantangan ganda. Pemerintahan Obama yang sedang mengalami kesulitan keuangan akan cenderung mengandalkan multilateralisme. Artinya, sekutu di Eropa diharapkan memberi kontribusi tentara dan dana lebih besar lagi untuk misi-misi militer internasional. Dilain pihak, sikap Rusia yang makin percaya diri menuntut Eropa bersikap lebih solid." (hp)