1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Bantah Jual Minyak ke Korea Utara

29 Desember 2017

Cina membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump, bahwa pihaknya menjual minyak secara ilegal ke Korea Utara. Lewat akun Twitternya Trump menyatakan Cina “tertangkap basah".

https://p.dw.com/p/2q5b4
China Schiff aus Nordkorea in Dandong
Foto: Getty Images/AFP/G. Baker

Cina mengatakan bahwa tuduhan kapal-kapal Cina menjual minyak ke Korea Utara tidak sesuai dengan fakta. Cina selalu menerapkan resolusi PBB secara keseluruhan, dan jika benar-benar ada pelanggaran, Cina akan menanganinya dengan serius, kata juru bicara kementerian Hua Chunying kepada wartawan hari Jumat (29/12).

Hua Chunying menanggapi tuduhan Presiden AS. Donald Trump yang mengatakan bahwa dia selama ini "bersikap lunak" terhadap Cina dalam masalah perdagangan dan tidak ingin perang. Namun dalam sebuah wawancara Donald Trump menyatakan, dia tidak senang dengan kenyataan bahwa Cina mengizinkan pengiriman minyak ke Korea Utara.

"Saya bersikap lunak terhadap Cina karena hal yang lebih penting bagi saya adalah perdagangan ketimbang perang," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.

Sehari sebelumya, Presiden AS itu menyatakan lewat akun Twitter sehari sebelumnya bahwa Cina telah "tertangkap basah" membiarkan minyak masuk ke Korea Utara. Hal itu akan menutup kemungkinan "solusi ramah" terhadap krisis program nuklir Korea Utara.

Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo pekan ini mengutip sumber-sumber pemerintah Korea Selatan yang mengatakan bahwa satelit intelijen AS telah mendeteksi kapal-kapal Cina memindahkan minyak ke kapal-kapal Korea Utara sekitar 30 kali sejak bulan Oktober.

Cina: "Tidak sesuai fakta"

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mencatat laporan media baru-baru ini, termasuk laporan tentangn sebuah kapal Cina yang diduga memindahkan minyak ke sebuah kapal Korea Utara pada 19 Oktober.

"Cina telah melakukan penyelidikan segera, pada kenyataannya, kapal yang dimaksud sejak Agustus lalu tidak berlabuh lagi di pelabuhan Cina dan tidak ada catatan tentang memasuki atau meninggalkan pelabuhan Cina," kata Hua.

Dia mengatakan tidak tahu apakah kapal tersebut telah berlabuh di pelabuhan di negara lain, namun menegaskan laporan media mengenai itu "tidak sesuai dengan fakta".

"Cina selalu menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB atas Korea Utara secara keseluruhan dan memenuhi kewajiban internasionalnya. Kami tidak pernah mengizinkan perusahaan dan warga Cina melanggar resolusi itu," kata Hua.

"Jika, melalui penyelidikan dikonfirmasi bahwa ada pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, Cina akan menanganinya mereka secara serius sesuai dengan peraturan perundang-undangan."

Sanksi ekonomi belum efektif

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada kantor berita Reuters, pemerintah AS mengetahui kapal-kapal yang terlibat dalam kegiatan yang melibatkan minyak dan batubara sulingan.

"Kami memiliki bukti bahwa beberapa kapal yang terlibat dalam kegiatan ini dimiliki oleh perusahaan di beberapa negara, termasuk Cina," kata pejabat yang tidak ingin disebut namanya.

Cina berulang kali menyatakan bahwa pihaknya memberlakukan resolusi PBB terhadap Korea Utara sepenuhnya, meskipun ada kecurigaan di Washington, Seoul dan Tokyo bahwa masih ada celah.

hp/ap (afp, rtr, ap)