1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban Aku Sebagai Pelaku Serangan Terhadap Markas NATO

15 Agustus 2009

Beberapa hari menjelang pemilihan umum di Afghanistan, ibukotanya kembali diguncang serangan bunuh diri. Yang menjadi sasaran kali ini adalah markas besar NATO. Taliban mengaku sebagai pelaku.

https://p.dw.com/p/JBqB
Api berkobar akibat serangan bom di depan markas besar NATO ibukota Afghanistan, KabulFoto: AP

Pejuang Taliban mengaku bertanggung jawab terhadap serangan bom mobil bunuh diri di depan markas besar pasukan NATO, ISAF di Kabul. Dikatakan, pelakunya bernama Ahmad dan ia meledakkan diri di dalam mobil sedan Toyota yang berisi bahan peledak seberat 500 kilogram. Namun target serangan sesungguhnya adalah keduataan AS yang terletak di jalan yang sama dengan markas pasukan internasional ISAF. Karena dijaga ketat, pelaku tidak berhasil mencapai sasaran, sehingga ia meledakkan diri di depan markas NATO, yang terletak di daerah diplomatik dan tidak jauh dari istana presiden.

Taliban mengatakan berhasil menewaskan sejumlah tentara asing. Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan menuturkan, tujuh orang tewas dan 90 orang lainnya cedera. Ia menambahkan, angka korban dapat bertambah, mengingat peristiwa itu terjadi pukul 8.30 pagi waktu setempat, di saat banyak orang dalam perjalanan menuju tempat kerja. Seorang wartawan AFP menyaksikan tiga sampai empat mobil ambulan meninggalkan lokasi kejadian. Akibat guncangan hebat ledakan bom, rintangan beton runtuh dan api berkobar. Aparat keamanan Afghanistan dan tentara AS menutup jalan di kawasan itu. Diduga korban tewas adalah pengunjung Kementerian Penerbangan yang berseberangan dengan markas NATO, namun tidak dijaga ketat.

Ledakan tersebut terjadi hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden tanggal 20 Agustus mendatang. Kelompok Taliban, yang sebelumnya berusaha untuk memboikot pemilihan, menyepakati untuk tidak menganggu jalannya pemilihan dengan menggunakan kekerasan. Demikian disebutkan kalangan Presiden Hamid Karsai. Kepada kantor berita AFP, saudara kandung Hamid Karsai, Ahmed Wali Karsai Jumat kemarin (14/8) mengatakan, ia telah meminta kepada pemimpin suku di selatan Afghanistan untuk berunding dengan Taliban. Disebutkan, Taliban menyepakati untuk tidak menganggu pemilihan hari Kamis depan. Kepada stasiun pemancar Al- Jazeera, Ahmed Wali Karsai mengatakan:

„Menurut para pemimpin itu, mereka berhasil mencapai persetujuan dengan kelompok Taliban setempat, agar tidak menghalangi warga yang hendak pergi untuk memilih. Yakni warga kawasan dan desa sekitarnya yang tidak berada di bawah kekuasaan mereka. Namun bagi warga yang berasal dari daerah yang dikuasai oleh Taliban atau wilayah yang merupakan daerah gerakan mereka, maka hal ini akan sulit.“

Ini merupakan serangan pertama yang terjadi di ibukota Kabul dalam beberapa bulan terakhir, setelah serangkaian serangan bunuh diri tahun lalu yang diakui dilakukan kelompok Taliban dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya.

an/ar/afpd