1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KorupsiIndonesia

SYL Mundur dari Mentan, Reshuffle di Depan Mata

Detik News
6 Oktober 2023

Syahrul Yasin Limpo atau SYL mengajukan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian (Mentan) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena terlibat proses hukum di KPK.

https://p.dw.com/p/4XBbK
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (NasDem)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (NasDem) mengajukan penguduran diri kepada presiden Joko WidodoFoto: Grandy/detikcom

Perombakan kabinet atau reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju kini di depan mata.

Syahrul mendatangi gedung Kementerian Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta, Kamis (5/10), mengajukan pengunduran dari posisi Menteri Pertanian. Syahrul menilai proses hukum yang dihadapinya serius sehingga mengundurkan diri dari jabatan Mentan.

"Saya sore hari ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan melalui Mensetneg Pak Pratik untuk menyampaikan usul dan surat pengunduran diri saya sebagai menteri," kata SYL.

"Alasan saya mengundurkan diri adalah ada proses hukum yang saya hadapi dan saya selalu siap menghadapi secara serius," imbuh dia.

Mundur dari jabatan Mentan merupakan perintah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, setelah menerima laporan dari SYL yang dikabarkan menjadi tersangka di KPK. Surya Paloh meminta SYL menghadap Jokowi untuk mengajukan pengunduran diri.

Bukan tanpa alasan Paloh meminta SYL mundur dari Mentan. Paloh ingin SYL fokus menghadapi penyidikan terhadapnya.

"Agar apa, agar sekali lagi memberikan penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya agar dia penuh konsentrasi," imbuh dia.

Jokowi Cari Mentan Baru

Surat pengunduran diri Syahrul lantas disikapi oleh Kementerian Setneg. Pratikno menyebut Menteri Pertanian pengganti SYL segera dicari.

"Tentu saja kita harus mencari orang yang melaksanakan tugas sebagai Menteri Pertanian," kata Pratikno di Kementerian Setneg usai menerima SYL yang didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Ditanya apakah wakil menteri pertanian akan menjalankan tugas menteri sementara, Pratikno menegaskan keputusan tersebut ada di tangan Presiden Joko Widodo.

"Nanti dulu kan itu nanti keputusan Bapak Presiden," ujar Pratikno.

Pratikno juga menjawab pertanyaan soal peluang wakil dari PDIP yang akan menggantikan SYL di Kementerian Pertanian. PDIP baru-baru ini menggelar Rakernas IV bertemakan kedaulatan pangan dengan mengundang para petani.

"Surat aja baru kita terima. Saya akan melaporkan dulu kepada Bapak Presiden. Nanti tindak lanjutnya kami kabarkan segera," ujar Pratikno.

Kabar Reshuffle

Kabar reshuffle kabinet menteri Jokowi memang santer pada pekan ini. Partai Demokrat dikabarkan bakal masuk kabinet Jokowi, namun belum diketahui posisi menteri apa yang akan diisi.

Isu reshuffle kabinet mencuat buntut pertemuan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor beberapa waktu lalu. Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengaku mendengar sekilas kabar tawaran kursi kepada Demokrat.

"Kabar itu selentingan saya dengar. Namun apakah itu sesuatu yang pasti, tentu Pak Jokowi dan Pak SBY yang persis mengetahuinya. Biarlah urusan pergantian menteri sepenuhnya menjadi wewenang Presiden Jokowi. Kita junjung tinggi konstitusi yang menegaskan bahwa kita menganut prinsip presidensial, di mana Presiden memiliki wewenang penuh dalam menentukan kabinetnya," kata Said kepada wartawan, Rabu (4/10).

Apakah pertemuan SBY dan Jokowi membahas Demokrat masuk ke kabinet alias reshuffle? Jokowi mengatakan ada pembahasan mengenai 2024 dalam pertemuan itu.

"Hari Senin ya? Senin sore. bertemu hampir satu jam. ya silaturahmi berbincang-bincang. Terutama mengenai 2024, yang dibicarakan apa? Rahasia," kata Jokowi usai membuka Pameran Inacraft in October 2023, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (4/10).

Jokowi kemudian ditanya lagi apakah ada pembahasan soal kader Demokrat bakal masuk ke kabinet Indonesia Maju. Jokowi cuma bilang rahasia.

"Rahasia," katanya.

Sementara itu, Partai Demokrat tak banyak bicara soal kabar bakal gabung kabinet Jokowi. Demokrat tak ingin berandai-andai gabung pemerintahan Jokowi.

"Kami tak ingin menanggapi terlalu jauh pernyataan Pak Said Abdullah, apalagi hanya mendengar sekilas. Kami juga tak ingin berandai-andai merespons wacana tersebut," ujar Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Rabu (4/10).

Baca ArtikelDetikNews

Selengkapnya SYL Mundur dari Mentan, Reshuffle di Depan Mata