1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Studi Perbandingan Hak Imigran di Uni Eropa

8 Februari 2008

Di negara Uni Eropa, kecuali Bulgaria dan Rumania dilakukan studi perbandingan hak para imigran. Sekitar 20 juta imigran dari negara dunia ke-3 hidup di UE. Angka yang melebihi jumlah total penduduk Austria dan Belgia.

https://p.dw.com/p/D4R4
Imigran asal Turki di kawasan stasiun FrankfurtFoto: AP
Berdasarkan 130 indikator, dilakukan studi perbandingan hak-hak imigran di Uni Eropa untuk masuk ke pasar tenaga kerja, anggota keluarga yang menyusul, menetap untuk jangka panjang, partisipasi politik, menjadi warganegara dan perlindungan diskriminasi.

Swedia, Portugal, Belgia dan Belanda berada di posisi teratas, Jerman berada di posisi ke-14. Sementara, di ranking terbawah adalah Yunani, Austria, Cyprus dan Latvia. Apa yang masih perlu dilakukan Jerman dalam hak-hak imigran? Ketua Kelompok Politik Migrasi Uni Eropa di Brussel, Jan Niessen mengatakan:

"Peluang menjadi warganegara dan anti diskriminasi adalah dua hal utama. Dan saya pikir, Jerman harus lebih baik dalam mengorganisir dua hal itu. Yang menarik menurut saya, negara tujuan migrasi baru seperti Portugal, sudah banyak melakukan hal-hal yang baik. Mungkin cukup menarik bagi Jerman melakukan pembicaraan dengan pemerintah Portugal dan melakukan perbandingan, hal-hal apa yang dilakukan Portugal yang tidak dilakukan Jerman.“

Khususnya dalam hal kewarganegaraan, Jerman harus melakukan perbaikan. Demikian ditekankan Niessen. Di sini Jerman hanya meraih 38 dari 100 point. Kritik terutama syarat 8 tahun tinggal di Jerman sebelum imigran dapat melamar menjadi warga negara dan memenuhi berbagai persyaratan lainnya.

"Lima tahun lalu Jerman sudah melangkah ke arah yang benar, tapi terhenti dengan adanya undang-undang anti diskriminasi dan dalam pelaksanaan. Dalam hal teori semuanya sudah teratur baik, tapi sekarang untuk pelaksanaannya harus dilakukan perbaikan.“

Nilai buruk juga dicatat Jerman dalam tema anti diskriminasi. Peraturan persamaan peluang secara umum yang berlaku sejak tahun 2006 dinilai tidak langsung melindungi kerugian yang disebabkan perbedaan kebangsaan. Sementara nilai bagus diperoleh Jerman dalam hal partisipasi politik.

Bagi Friedrich Ebert Stiftung (FES), yayasan yang dekat dengan Partai sosial Demokrat SPD, migrasi dan integrasi termasuk tema utama tugasnya di dalam dan luar negeri. Indeks perbandingan migrasi membantu FES mengetahui perbandingan situasi politik integrasi negara-negara, tempat yayasan itu melakukan aktivitas agar masalah tersebut lebih digiatkan di negara yang bersangkutan.

Studi perbandingan itu dibiayai Komisi Eropa lewat program persiapan aksi bagi integrasi warga negara dari negara dunia ke-3. Koordinator proyek adalah British Council bersama dengan lebih dari 20 mitra nasional Migration Policy Group di negara Uni Eropa, di antaranya Friedrich Ebert Stiftung, serta para pakar migrasi.