1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Strategi Obama Dalam Tangani Krisis Keuangan AS

25 November 2008

Barack Obama telah mengenalkan tim ekonomi pilihannya. Strategi barunya pun mendapat tanggapan positif dari para pakar.

https://p.dw.com/p/G1xi
Foto: AP

Barack Obama tampak serius. Tidak terdengar lagi kalimat-kalimat bernada santai. Beberapa mungkin kecewa dengan perubahan ini. Tetapi Obama memang bukan lagi seorang kandidat presiden yang tengah berkampanye. Ia sudah hampir menjadi presiden resmi Amerika Serikat. Apalagi negaranya kini tengah berada dalam krisis yang paling parah dalam abad ini. Obama berusaha mengatasinya dengan memperkenalkan tim ekonomi pilihannya. Timothy Geithner, gubernur Bank Sentral New York, akan menjadi Menteri Keuangan yang baru dan mantan meteri keuangan era Bill Clinton, Lawrence Summers, sebagai penasihat keuangan utama. Bahkan menurut kabar yang belum dikonfirmasi kebenarannya, Summers akan menjadi gubernur Bank Sentral yang baru. Profesor bidang ekonomi Christina Romer dan pakar politik Melody Barnes juga menjadi anggota tim ekonomi Obama.

"Saya berterima kasih kepada Tim, Larry, Christina dan Melody atas kesediaan mereka bekerja sama dengan saya. Dan saya tidak sabar memulai pekerjaan ini. Kami sudah mulai bekerja hari ini, karena kami tidak bisa lagi membuang-buang waktu."

Para penasihatnya akan melaporkan situasi terakhir setiap hari dan memberikan usulan untuk memperbaikinya. Usulan tersebut kemudian akan digabungkan dalam paket konjungtur.

"Kami membutuhkan rencana penyelamatan yang menstabilkan sistem keuangan, menghambat lelang paksa rumah, membantu industri mobil, dan memastikan agar 2,5 juta lapangan kerja terselamatkan atau menciptakan lapangan kerja baru, dimana jalanan, jembatan dan sekolah dimodernisir dan mewujudkan infrastruktur energi baru abad ke 21 ini."

Itu semua akan membutuhkan anggaran besar dan sekarang pun sudah disamakan dengan program 'kesepakatan baru' presiden Franklin Roosevelt yang merupakan jalan keluar Amerika Serikat dari krisis keuangan dunia di tahun 30an. Berapa banyak dana yang dibutuhkan masih belum jelas. Menurut laporan beberapa media, angkanya berkisar antara 500 milyar Dolar hingga 1 trilyun Dolar.

"Yang paling penting dan perlu diingat adalah kami telah mencapai kesepakatan. Ini jarang terjadi antara para ahli ekonomi konservatif dan liberal. Kita membutuhkan paket konjungtur yang cukup besar untuk mampu membangkitkan perekonomian."

Menurut Obama ini termasuk peringanan pajak bagi 95 persen warga Amerika. Hanya rumah tangga dengan pemasukan tahunan lebih dari 250000 Dolar lah yang harus bersiap menghadapi pajak yang lebih tinggi. Tujuan utama strategi ekonomi Obama adalah memperkuat golongan tingkat menengah yang dianggap salah satu faktor yang bisa menghentikan krisis. Sementara Mitt Romney mantan kandidat dari partai Republik, memperingatkan akan semakin besarnya hutang Amerika, reaksi lain terhadap rencana Obama cukup positif. Ia dianggap memilih orang yang tepat sebagai menteri keuangan. Berikut pendapat Richard Wolffe dari majalah Newsweek.

"Geithner, sebenarnya sudah berjuang mengatasi krisis. Namun ia mungkin membawa ide-ide baru ke Washington. Pertanyaannya adalah : Mampukan pemerintahan mengakhiri krisis ini sendirian, atau kah harus terjadi sesuatu yang lebih besar di dunia ekonomi? Kami tidak tahu!" (vlz)