1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialSpanyol

Spanyol Gagas Dana Tunai 20 Ribu Euro untuk Kaum Muda

Silja Thoms
11 Juli 2023

Untuk mengatasi ketimpangan sosial, kubu kiri Spanyol muncul dengan gagasan memberi kaum muda berusia 18-23 tahun dana hingga 20.000 euro. Dana itu bisa menjadi modal awal bagi mereka untuk memulai sesuatu.

https://p.dw.com/p/4Tfv1
Kaum muda di Spanyol gelar protes perubahan iklim
Kaum muda di Spanyol gelar protes perubahan iklim yang mengancam masa depan merekaFoto: Europa Press/ABACA/picture alliance/

Maria Canas, mahasiswa kedokteran tahun kedua di sebuah universitas di Salamanca, Spanyol, mulai bekerja dan menabung untuk studinya pada usia 16 tahun. Dia akhirnya bisa mendaftar di universitas pada usia 28 tahun. "Situasi ekonomi saya sangat buruk," katanya.

Untuk mengatasi ketimpangan sosial dan situasi seperti itu, Wakil Perdana Menteri Spanyol dan Menteri Perburuhan dan Sosial Yolanda Diaz dan aliansi sayap kiri yang baru dibentuk, Sumar, bermaksud menyediakan 20.000 euro untuk warga berusia 18-23 tahun. Dengan demikian, kaum muda akan memiliki landasan yang memungkinkan mereka untuk belajar atau memulai bisnis.

Dana tersebut, yang akan dinamakan "Warisan Universal”, akan tersedia untuk semua yang berusia 18-23 tahun, terlepas dari keadaan ekonomi mereka. Dengan setengah juta orang mencapai usia 18 setiap tahunnya di Spanyol, rencana itu membutuhkan anggaran sekitar 10 miliar euro, sekitar 0,8% dari produk domestik bruto. Bantuan itu akan dibiayai oleh pajak atas orang kaya.

Berbagai politisi dan pakar telah menanggapi usulan itu, yang terbaru adalah Yolanda Diaz, yang berharap untuk memenangkan pemilu Spanyol akhir Juli nanti.

Mengatasi ketimpangan generasi

Di Spanyol, kekayaan keluarga dan warisan yang menyertainya sering kali menentukan nasib seorang anak muda. "Ketimpangan kekayaan jauh lebih besar daripada ketimpangan pendapatan," kata Jose Ignacio Conde-Ruiz, Wakil Direktur Yayasan Riset Ekonomi Swasta FEDEA, kepada DW. Menurut dia, ini situasi yang mengkhawatirkan.

Menurut data dari Pusat Kebijakan Ekonomi Spanyol, EsadeEcPol, pendapatan keluarga menjadi faktor yang sangat menentukan, sehingga anak-anak dari 10% populasi terkaya memperoleh pendapatan tahunan rata-rata hampir 30.000 euro di masa dewasa. Untuk anak-anak 1% populasi terkaya, angka itu naik menjadi hampir 40.000 euro. Sebaliknya, anak-anak dari 10% populasi termiskin hanya memiliki pendapatan tahunan rata-rata di bawah 17.000 euro, dan sangat sedikit yang berhasil menaiki tangga sosial untuk meningkatkan standar kehidupan mereka.

"Kami memiliki ketimpangan kekayaan yang sangat besar yang diwariskan dari generasi ke generasi," kata Wakil Direktur EsadeEcPol Jorge Galindo kepada DW. Konsep seperti Warisan Universal "bisa menjadi cara untuk menghentikan transmisi ketidaksetaraan ini," katanya, dan memberi anak muda Spanyol lebih banyak kebebasan untuk membangun kehidupan mereka.

Namun, masih ada perdebatan sengit, bahkan di antara para pendukung. Misalnya, ada yang mempertanyakan apakah uang itu harus tersedia untuk semua anak muda, terlepas dari apakah keluarga mereka kaya.

"Tindakan universal akan lebih mudah diimplementasikan, karena pendanaan akan berasal dari pajak baru atas orang kaya," kata Conde-Ruiz. "Anak-anak muda yang berasal dari latar belakang yang lebih beruntung tetap mendapatkan Warisan Universal, tetapi mereka juga harus membayar banyak pajak.”

Menteri Perburuhan dan Sosial Soanyol Yolanda Diaz
Menteri Perburuhan dan Sosial Soanyol Yolanda Diaz Foto: David Canales/SOPA Images/Zuma/picture alliance

Masalah ketimpangan dan prospek kaum muda di Uni Eropa

Kaum muda di seluruh Uni Eropa semakin pesimis. 68% responden survei pemuda, yang dilakukan pada bulan Juni oleh yayasan penelitian dari konglomerasi pariwisata TUI, menyebutkan pendapatan di negara asal mereka "sangat" atau "agak" tidak merata.

Langkah-langkah untuk menciptakan kesempatan yang sama memang berbeda-beda di seluruh Uni Eropa. Di Jerman, siswa menerima dukungan keuangan di bawah Undang-undang Bantuan Pendidikan, yang dikenal sebagai BAföG. Jumlahnya tergantung pada gaji orang tua mereka, semakin sedikit penghasilan orang tua, semakin banyak bantuan yang bisa mereka dapat. Swedia dan Denmark menawarkan lebih banyak dukungan universal bagi para siswa.

Yolanda Diaz mengatakan, bahwa di bawah rencananya kaum muda dapat memutuskan sendiri bagaimana membelanjakan uang mereka dan tidak harus menginvestasikannya untuk pendidikan. Namun, masih banyak yang bertanya tentang implementasi gagasan ini. Siapa saja yang akan membayar pajak tambahan? Atau, jika uangnya berasal dari anggaran belanja pemerintahan, bagaimana penggunaannya?

Ignacio Conde-Ruiz mengatakan, para pembuat kebijakan akan kesulitan mengurangi tunjangan seperti pensiun. Uang pensiun di Spanyol baru-baru ini meningkat sebesar 8%, sementara banyak anak muda yang merasa ditinggalkan dengan tangan kosong. Perkembangan itu bisa menyulut konflik sosial antara kaum muda dan generasi tua.

(hp/as)