1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sosok Barack Obama

5 November 2008

Barack Obama menjadi presiden berkulit hitam Amerika Serikat pertama. Latar belakangnya yang multi budaya secara tidak langsung membentuknya menjadi sosok yang dipercaya warga Amerika saat ini.

https://p.dw.com/p/Fns0
Foto: DW/AP

“Jika masih ada yang ragu bahwa Amerika adalah tempat dimana semua hal bisa terwujud, jika masih ada yang bertanya-tanya apakah impian dari para pendiri bangsa kita tetap ada, jika masih ada yang mempertanyakan kekuatan demokrasi kita, maka malam ini adalah jawabannya. Malam ini karena apa yang kita lakukan pada hari ini, dalam pemilu ini, momen perubahan yang sangat menentukan telah datang bagi Amerika.”

Pria yang kini mengambil alih jabatan terpenting di Amerika Serikat telah menempuh perjalanan yang jauh dan sulit. Barack Obama sadar, bahwa dari penampilannya memang ia tidak seperti presiden Amerika lainnya yang tercetak pada lembaran Dolar Amerika. Ini selalu ditekankannya. Ibunya memang berasal dari Kansas, tetapi ayahnya lahir di Afrika.

“Ayah saya datang ke Amerika untuk kuliah. Ia lahir dan besar di sebuah desa kecil di Kenya. Dia menggembala kambing dan sekolahnya terbuat dari lembaran seng. Kakek saya bekerja sebagai pelayan rumah orang Inggris.“

Barack Hussein Obama lahir tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu Hawaii. Orangtuanya berkenalan ketika kuliah di universitas disana. Saat Obama berumur 2 tahun, orang tuanya bercerai. Ayahnya kemudian memilih untuk kembali ke Kenya. Bersama ibunya, Obama sempat tinggal di Indonesia selama beberapa tahun, sebelum ia kembali ke Hawaii. Ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang warga Amerika. Juli 2004 ia menjadi bintang partai dalam konvensi partai Demokrat di Boston.

"Saya berdiri di sini hari ini dan berterima kasih atas warisan multi budaya yang ada dalam diri saya. Saya sadar, bahwa impian orang tua saya terus hidup dalam diri kedua anak perempuan saya. Saya berdiri disini dan tahu, bahwa hidup saya adalah bagian dari sejarah besar Amerika. Saya ada disini karena mereka yang telah ada disini sebelumnya. Hidup saya tidak akan berjalan seperti ini, jika saya berada di belahan dunia yang lain.“

Barack Obama memperoleh gelar hukumnya dari universitas bergengsi Harvard. Ia sempat bekerja selama beberapa tahun sebagai pekerja sosial di Chicago sebelum ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik tahun 1996. Karirnya kemudian meningkat secara cepat. Hanya delapan tahun kemudian, di tahun 2004, ia mencalonkan diri untuk menduduki kursi di senat Amerika Serikat bagi negara bagian Illinois. Dan ia berhasil.

"Amerika tidak terbagi dalam Amerika yang liberal dan Amerika yang konservatif. Yang ada hanya lah Amerika Serikat. Tidak ada Amerika yang hitam dan Amerika yang putih, Amerika Latin, Amerika Asia. Yang ada hanyalah Amerika Serikat.“

Semenjak itu, semua berjalan dengan cepat bagi Obama. Ia mengumumkan pencalonannya 10 Februari 2007 di Springfield Illiniois. “Change” – Perubahan, demikian kata kunci kampanye Obama yang menuntut terjadinya perubahan dasar dalam politik Amerika Serikat. Kemudian kata “Hope”-harapan juga menjadi fokus utama pesan kampanyenya.

“Dalam sejarah Amerika yang unik, tidak ada salahnya bagi kita untuk berharap. Karena di saat kita berhadapan dengan masalah yang tidak siap kita hadapi atau tidak ingin kita coba untuk menghadapinya, generasi Amerika akan menjawab dengan kalimat yang mudah yang mewakili semangat bangsa ini : Ya, kami bisa!”

Kini ia telah berhasil. Dan Obama harus menunjukkan bahwa ia mampu mewujudkan perubahan politik. Ia menjanjikan bahwa Amerika Serikat akan kembali memperoleh respek dari dunia internasional. Ia ingin mengatasi krisis ekonomi, menambah lapangan kerja dan memperbaiki masalah asuransi kesehatan warga Amerika Serikat. Ini daftar tugas yang tidak sedikit. Karena itu, Obama juga meminta waktu dan kesabaran. (vlz)