1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Shinzo Abe Kembali Jadi PM Jepang

26 Desember 2012

Setelah berhasil menang dalam pemilu parlemen 10 hari lalu, Shinzo Abe dari Partai Liberal Demokrat Jepang (LDP) kembali jadi perdana menteri. Ia umumkan perubahan haluan besar-besaran.

https://p.dw.com/p/1794r
Japan's newly-elected Prime Minister Shinzo Abe stands as he was chosen as new prime minister at the Lower House of Parliament in Tokyo December 26, 2012. Former Japanese Prime Minister Abe was elected prime minister by parliament's lower house on Wednesday, giving the 58-year-old security hawk a second chance at running the world's third-biggest economy. REUTERS/Toru Hanai (JAPAN - Tags: POLITICS BUSINESS)
Japan neuer gewählte Premier Minister Shinzo AbeFoto: Reuters

Shinzo Abe adalah perdana menteri Jepang ke tujuh dalam waktu enam tahun. Rabu (26/12) parlemen menyatakan dukungan bagi pria berusia 58 tahun itu. 2007 ia mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri setelah hanya menjabat satu tahun, karena skandal yang merundung kabinetnya.

Dukungan Mayoritas

Partai LDP yang telah lama memerintah di Jepang berhasil menduduki 294 dari 480 kursi dalam pemilihan umum di majelis rendah. Mitra koalisinya, New Komeito, mendapat 31 kursi. Dengan demikian, koalisi itu mendapat  dua pertiga mayoritas suara. Partai Demokrasi (DJP) yang terakhir memerintah di bawah Perdana Menteri Yoshihiko Noda (55) kalah telak dalam pemilu itu, dan hanya memperoleh 60 kursi.

Japan's Prime Minister Yoshihiko Noda bows as he leaves the prime minister's office in Tokyo, Wednesday, Dec. 26, 2012. Prime Minister Noda's Cabinet resigned Wednesday to clear the way for a vote in parliament to formally install the nation's new leader, Shinzo Abe, a conservative whose nationalist positions have in the past angered Japan's neighbors. (Foto:Kyodo News/AP/dapd) JAPAN OUT, MANDATORY CREDIT, NO LICENSING IN CHINA, HONG KONG, JAPAN, SOUTH KOREA AND FRANCE
Mantan perdana menteri Yoshihiko Noda membungkukkan badan ketika meninggalkan kantornya di Tokyo (26/12)Foto: Kyodo News/AP/dapd

Pemilu di majelis rendah Jepang adalah pemilu pertama setelah bencana nuklir Fukushima tahun 2011. Dengan Shinzo Abe, seorang pendukung energi nuklir kembali berada di pucuk kekuasaan Jepang. Memang perdana menteri yang lalu, Yoshihiko Noda telah mengumumkan penghentian penggunaan energi nuklir hingga 2040, tetapi pengamat memperkirakan, LDP kemungkinan besar akan membatalkannya. Padahal sebagian besar rakyat Jepang mendukung penghentian pemakaian energi nuklir.

Resesi Tak Kunjung Henti

Shinzo Abe umumkan perubahan haluan besar-besaran dalam beberapa bidang politik penting. Jepang sudah berada dalam resesi ke empat kalinya sejak tahun 2000. Selain itu, Jepang terus menderita deflasi, di mana harga dan minat investasi terus menurun.

Haruka Tobe casts a ballot for her parents at a polling station located inside an elementary school in Tokyo December 16, 2012. Japan voted on Sunday in an election expected to return the conservative Liberal Democratic Party (LDP) to power after a three-year hiatus, giving ex-Prime Minister Shinzo Abe a chance to push his hawkish security agenda and radical economic recipe. REUTERS/Yuriko Nakao (JAPAN - Tags: POLITICS ELECTIONS)
Haruka Tobe memasukkan kertas suara milik orang tuanya di TPS dalam pemilu yang diadakan 16 Desember 2012.Foto: Reuters

Abe, yang kakeknya juga pernah menjadi perdana menteri, kini mendesak bank sentral Jepang untuk melonggarkan politik keuangannya. Pasar uang kini sudah memberikan reaksi. Hari Rabu (26/12) Nikkei melonjak ke nilai tertinggi sejak sembilan bulan terakhir. Sedangkan mata uang Yen kini mencapai harga terendah dalam 20 bulan terakhir. Ini memberikan keuntungan bagi perusahaan ekspor.

Sampai 2009 Partai LDP hampir tidak berhenti memerintah Jepang sejak Perang Dunia II. Tetapi belakangan ini partai itu semakin tercekik perebutan kekuasaan di kalangan sendiri, dan berbagai skandal. Akibatnya rakyat menarik kepercayaan dan suara mereka dalam pemilu. Partai DJP yang baru saja mengakhiri jabatannya sekarang menghadapi masalah serupa. Selain itu, banyak warga Jepang menganggap DJP gagal menangani masalah bencana alam dan kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

ML / DK (afp, ap, dpa)