1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Teror di Kabul

11 Februari 2009

Akibat sejumlah serangan teror di ibukota Afganistan, Kabul Rabu 11 Februari, sedikitnya 26 orang tewas. Serangan tersebut ditujukan terhadap sejumlah gedung pemerintah.

https://p.dw.com/p/Gs80
Tentara Afganistan bergerak ke gedung departemen kehakiman setelah terjadinya serangan (10/02)Foto: AP


Rangkaian serangan di Kabul jelas ditujukan terhadap pemerintah Afganistan. Dalam sebuah aksi yang terkoordinir, para pelaku melancarkan serangan hampir bersamaan di tiga lokasi di Kabul. Yaitu departemen kehakiman, departemen pendidikan serta badan yang bertugas mengawasi penjara.

Serangan tersebut selama ini tidak ada bandingannya, sehingga menyebabkan menteri dalam negeri Mohammad Hanif Atmar kewalahan. Ia berkata, musuh tetap saja mampu mengangkut senjata dan bahan peledak ke kota. Ia menyatakan, pemerintah Afganistan harus mengambil tindakan yang tegas.

Upaya Menarik Perhatian

Anschlagsserie in Kabul
Tentara Afganistan memasuki gedung departemen kehakiman (10/02)Foto: AP

Menurut laporan, serangan dilakukan delapan teroris. Semuanya bersenjata berat dan beberapa di antara mereka menyandang bahan peledak di tubuhnya. Di departemen kehakiman para penyerang berhasil meledakkan bom dan melibatkan polisi dalam tembak menembak. Demikian keterangan pemerintah.

Pemimpin dinas rahasia Afganistan, Amrullah Saleh menyatakan, ini sudah menjadi tujuan musuh, yaitu untuk menjadi berita di koran-koran dan membunuh warga sipil. Mereka ingin kembali menarik perhatian dan membuktikan, bahwa mereka mampu mengadakan pembunuhan dalam jumlah besar dan mampu melaksanakan serangan semacam ini.

Dalangnya di Pakistan

Militante Taliban mit schwerem Geschütz
Pejuang Taliban yang dilengkapi senjata beratFoto: Faridullah Khan

Taliban segera menyatakan bertanggungjawab atas serangan tersebut. Memang serangan itu sesuai dengan strategi propaganda Taliban untuk mendiskreditkan aparat keamanan, dan menyebabkan keresahan bagi penduduk. Tanggal 17 Januari, seorang pelaku sarangan bunuh diri meledakkan mobil yang dipenuhi bom di depan kedutaan besar Jerman di Kabul.

Menurut keterangan badan penyelidik, dalang serangan ini berada di Pakistan. Demikian halnya dengan serangan yang terjadi Rabu, 11 Februari. Pemimpin dinas rahasia Amrullah Saleh mengatakan, sebelum teroris menyerang departemen kehakiman dan mulai membunuh siapapun yang mereka temui, mereka mengirim tiga pesan ke Pakistan, untuk meminta berkat dari pemimpin serangan tersebut.

Polisi Bertindak Cepat

Richard Holbrooke 2008
Richard HolbrookeFoto: picture-alliance/ dpa

Serangan tersebut menggoncang Kabul tepat sehari sebelum utusan khusus AS, Richard Holbrooke bertolak ke Afganistan. Sejak Senin, 9 Februari Holbrooke berada di Pakistan. Menteri dalam negeri Afganistan Mohammad Hanif Anwar juga memberikan kata-kata pujian bagi aparat keamanan. Ia mengatakan, polisi telah bertindak dengan cepat.

Anwar menambahkan, jika insiden ini terjadi di negara lain, kemungkinan dibutuhkan waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk mengakhirinya. Akhir November lalu teroris mengadakan serangan di Mumbay, India. Untuk menaklukkan mereka, aparat keamanan membutuhkan waktu beberapa hari. (ml)