1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Seorang Tertuduh Penjahat Perang Kosovo Divonis Bebas

27 Februari 2009

Kamis (26/02) untuk pertama kalinya dalam 16 tahun sejarah tribunal kejahatan perang PBB dalam proses kasus kejahatan perang Sebia selama konflik Kosovo, dikeluarkan putusan bebas bagi Milan Milutinovic

https://p.dw.com/p/H2Sx
Milan Milutinovic dalam persidanganFoto: ICTY

Pembacaan putusan diawali dengan pernyataan bebas, yang tidak terlalu mengejutkan banyak pengamat dalam proses tersebut.

"Dewan kriminal menyatakan bahwa Anda, Milan Milutinovic, berdasarkan peraturan tribunal tidak bersalah dalam keseluruhan lima butir tuduhan. Pengadilan akan memerintahkan agar Anda dibebaskan segera setelah semua formalitas diselesaikan.“ Demikian Ketua Hakim Iain Bonomy.

Milutinovic, pria berusia 66 tahun yang tahun 2003 secara sukarela menyerahkan diri kepada tribunal, kemungkinan besar akhir pekan ini sudah dapat meninggalkan penjara pemeriksaan di Scheveningen, Belanda. Jaksa tidak berhasil meyakinkan hakim bahwa Milutinovic sebagai presiden Yugoslavia bagian Serbia merupakan mitra dan perpanjangan tangan mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic.

Dengan Milosevic, terdakwa tidak memiliki hubungan erat baik urusan kerja ataupun pribadi. Demikian dikatakan Ketua Hakim Bonomy. Ia juga tidak memiliki pengawasan langsung terhadap pasukan yang patuh terhadap Milosevic. Pasukan yang menurut pengadilan, membunuh warga sipil tak berdosa di Kosovo, memperkosa, melakukan pengejaran dan mengusir mereka keluar dari kawasan tersebut.

Sebaliknya lima terdakwa lainnya memiliki hubungan lebih erat dengan Milosevic. Para mantan perwira tinggi dan tokoh politik itu dijatuhi hukuman penjara sampai 22 tahun, sehubungan partisipasi aktif mereka dalam operasi militer di Kosovo. Salah satu tokoh terpenting menurut Bonomy adalah mantan perdana menteri Yugoslavia, Nikola Sainovic.

Dengan demikian para hakim tidak menerima teori pengacara yang menyampaikan pembelaan bahwa warga Kosovo Albania awal tahun 1999 melarikan diri dari negaranya akibat serangan NATO, bukan karena kekejaman pihak Serbia dan Yugoslavia. Seperti yang disampaikan Ketua Hakim Iain Bonomy.

"Dulu ada kampanye teror dan kekerasan yang ditujukan terhadap penduduk sipil Kosovo Albania, yang dilancarkan selama serangan udara NATO terhadap Serbia. Pasukan yang melancarkan aksi tersebut berada di bawah pengawasan otoritas Yugoslavia dan Serbia. Mereka dibunuh, diperkosa dan seluruh desa dihancurkan. Hanya karena itulah antara akhir Maret hingga awal Juni 1999, 700 ribu warga Kosovo Albania melarikan diri dari Kosovo.“

Gambar-gambar para pengungsi dan terutama apa yang disebut pembunuhan massal di Racak merupakan alasan keputusan NATO untuk melakukan intervensi militer di Kosovo. Baru kemudian Slobodan Milosevic menarik pasukannya dari Kosovo. Akibat tindakannya, Milosevic juga diajukan ke mahkamah tribunal di Den Haag. Ia meninggal pada tahun kelima berlangsungnya proses pengadilan terhadapnya. (dk)