1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sengketa Perbatasan Kamboja-Thailand Meruncing

17 Juli 2008

Candi di perbatasan Kamboja dan Thailand memicu konflik. Kini penduduk desa di kawasan perbatasan mengungsi, ketakutan karena Kamboja dan Thailand mengerahkan makin banyak tentara

https://p.dw.com/p/EeLz
Candi Preah Vihear, dinyatakan termasuk Warisan Budaya Dunia oleh UNESCOFoto: picture-alliance/dpa

Kini 70 persen penduduk desa sudah meninggalkan kawasan perbatasan Kamboja dan Thailand. Begitu ungkap pejabat militer Kamboja. Saat ini, lebih dari 400 tentara Thailand dan 800 tentara Kamboja ditempatkan di lembah menuju candi Preah Vihar. Keo Neang yang membangun hunian sementara di gunung dekat candi itu mengatakan bahwa lebih dari seratus keluarga sudah mengungsi dari desanya.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengimbau agar Thailand segera menarik pulang pasukannya. Menurut Hun Sen, peningkatan jumlah pasukan Thailand telah memperburuk sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Ia menyatakan harapannya untuk meredakan ketegangan saat pembicaraan pekan depan. Begitu tulis Hun Sen dalam suratnya kepada Perdana Menteri Thailand.

Terkait meruncingnya situasi, Perdana Menteri Thailand, Samak Sundarajev menunjuk kepada penangkapan tiga aktifis Thailand yang secara ilegal menyebrang masuk ke Kamboja. Menurut dia, penangkapan itulah yang memicu konflik. Para aktivis yang terdiri dari seorang lelaki, perempuan dan biksu itu bermaksud memrotes kepemilikan candi Preah Vihar.

Candi Preah Vihar yang dibangun oleh suku asli Kamboja, suku Khmer dan 1962 ditetapkan oleh Mahkamah Internasional Den Haag sebagai milik Kamboja. Namun menurut arkeolog Thailand, Srisakra Valibhotama, “sebenarnya Ini bukan tanah siapa-siapa. Tak ada yang memilikinya, wilayah ini bukan milik Kamboja dan bukan pula milik Thailand. Perbatasan antara kedua negara itu dibuat secara sembarangan pada zaman kolonial Perancis. Memang candinya dibuat oleh seorang raja Kamboja, tapi dalam sejarah ini merupakan tempat suci bagi seluruh masyarakat kawasan ini. Orang-orang datang dari mana-mana untuk beribadah dan menghormati para dewa.”

Jalan terbaik dan termudah untuk mencapai Candi Preah Vihar berada di wilayah Thailand. Selama ini, sengketa mengenai batas negara antara Kamboja dan Thailand tidak banyak dibicarakan. Namun belakangan kembali mencuat ketika Kamboja mengajukan permohonan agar Candi Preah Vihar diberi status Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

Menteri Luar Negeri Thailand Noppadon Pattama secara resmi menyatakan dukungannya atas upaya Kamboja. Namun hal itu diprotes warga Thailand bulan lalu. Sekitar 5000 orang turun ke jalan dan kelompok oposisi menuding Menteri Luar Negeri Thailand itu melakukan penyuapan agar mendapat kemudahan bisnis di Kamboja. Menghadapi tuduhan itu, Noppadon Pattama kontan mengundurkan diri. Sementara pernyataan Pattama mengenai dukungan Thailand itu dinyatakan salah.

Meski begitu, UNESCO tetap menganugerahkan status Warisan Budaya Dunia kepada bangunan candi Kamboja itu. Hari Kamis setelah terjadi bentrokan fisik, sekitar 2000 warga Thailand nasionalis yang bermaksud berdemo di candi Preah Vihar berhasil dihentikan. (ek)