1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Selamat Ulang Tahun Mandela!

17 Juli 2008

Pahlawan nasional Afrika Selatan itu kini telah berusia 90 tahun. Perjalanan hidupnya beragam, dari menjadi mahasiswa hukum, hingga mendekam di penjara dan menjadi presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama.

https://p.dw.com/p/EeKJ
Nelson MandelaFoto: picture-alliance/dpa

Ia dielu-elukan seperti seorang artis terkenal. Ia adalah pahlawan nasional bagi Afrika Selatan dan simbol bagi seluruh benua Afrika. Anak-anak mulai berteriak, para perempuan tampak menahan air mata bahagia, dan para pria seperti tidak bisa berkata-kata. Ini terjadi setiap kali Nelson Mandela berkunjung ke suatu tempat di Afrika. Seperti saat ini di Soweto.

Mandela selalu rendah hati, ironis dan penuh dengan humor. Juga pada perayaan resmi ulang tahunnya yang ke 90 di Kliptown Soweto.

"Sepertinya bisa melihat kakek berusia 90 tahun secara langsung adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan begitu saja."

Mandela selalu siap dengan lelucon-lelucon yang berkaitan dengan umurnya. Ia juga tampak menikmati karismanya sebagai sosok terhormat yang dituakan dan tetap memiliki pesona.

"Coba Anda sedikit lebih mendekat."

Demikian ujar Mandela kepada seorang reporter televisi perempuan yang tengah mengumpulkan keberanian untuk mengajukan pertanyaan pertama di konferensi pers.

"Saya lebih senang jika perempuan muda mendekat ke saya."

Mandela tersenyum dan rona wajah reporter muda itu menjadi merah. Ia tersipu malu. Nelson Mandela dan kaum perempuan. Ia melarikan diri dari pernikahan yang direncanakan keluarganya. Beberapa tahun kemudian ia menikahi Evelyn Ntoko Mase. tetapi pernikahan ini tidak mampu menahan ambisi politiknya. Baru bersama Nomzamo Winnifred Mandela di tahun 50an, ia menemukan pasangan yang sepadan. Baik dalam rumah tangga mau pun politik. Mereka berpisah setelah menikah selama 38 tahun. Di ulang tahunnya yang ke 80, Mandela menikah dengan Graca Machel.

Tahun 1961 Mandela mendirikan sayap militer ANC, Umkhoto we Sizwe atau Tombak Bangsa. Tiga tahun kemudian ia divonis bersalah oleh pengadilan atas tuduhan usaha menjatuhkan pemerintah.

Selama 18 tahun Mandela ditahan di penjara pulau Robben. Delapan tahun di penjara Pollsmoor di Capetown, dan sisanya sebagai tahanan dengan fasilitas yang mewah di dekat kota Paarl. Mandela disediakan rumah sendiri lengkap dengan koki khusus dan kolam renang. Ia menjadi tahanan paling terkenal di dunia.

Mandela baru bebas di tahun 1990, saat ia telah berusia 71 tahun, setelah Presiden Afrika Selatan Frederik de Klerk mencabut persyaratan bagi pembebasannya.

"Saya telah melawan dominasi kulit putih, saya juga telah melawan dominasi kulit hitam. Saya berusaha mewujudkan masyarakat demokratis yang bebas dimana semua orang bisa hidup bersama secara harmonis dan memiliki kesempatan yang sama. Ini adalah kondisi ideal yang saya harapkan. Kondisi ideal yang akan membuat saya rela untuk mati demi mencapainya."

1994 ia dilantik menjadi Presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang dipilih secara bebas. Lima tahun kemudian ia mengundurkan diri sebagai presiden dan terjun sebagai pengacara bagi berbagai organisasi sosial dan HAM. Mandela juga aktif menjadi pengumpul dana bantuan untuk negaranya. Keberhasilan membawa ajang sepakbola Piala Dunia 2010 ke Afrika Selatan adalah sukses besarnya yang terakhir.

"Saya merasa saya masih muda dan berusia 50 tahun!"

(vlz)