1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sekjen NATO Desak Peningkatan Pasukan Aliansi di Afghanistan

7 Oktober 2009

Di tengah hangatnya perdebatan seputar bagaimana strategi Afghanistan ke depan, Sekjen pakta militer NATO, Anders Fogh Rasmussen menyatakan bahwa Eropa hendaknya meningkatkan jumlah pasukannya di Afghanistan.

https://p.dw.com/p/K1Zr
Sekjen NATO Anders Fogh RasmussenFoto: AP

Sekretaris Jenderal pakta pertahanan Atlantik Utara Anders Fogh Rasmussen menyatakan, masih terlalu dini untuk menyebut jumlah yang nyata. Meskipun demikian pesan Rasmussen itu jelas, yaitu: NATO mendesak negara anggotanya untuk meningkatkan misinya di Afghanistan: „Sekarang kita harus lebih banyak berupaya agar tugas kita ke depan berkurang."

Imbauan itu tidak datang dengan tiba-tiba. Dukungan terhadap misi NATO di Afghanistan semakin menurun. Di Eropa, tuntutan untuk mengakhiri operasi di negara Hindukush itu semakin nyaring. Dan di Amerika Serikat perdebatan mengenai strategi yang benar, semakin marak. Pertanyaan yang dilontarkan adalah: Apakah sebaiknya jumlah pasukan ditambah atau dikurangi dan apakah lebih baik untuk lebih memfokuskan diri pada operasi anti teror? Dalam hal ini Sekjen NATO Rasmussen menunjukkan sikap yang jelas: „Pengurangan jumlah pasukan di Afghanistan sama sekali tidak tercantum dalam agenda."

Di Amerika Serikat, Wakil Presiden Joe Biden termasuk kelompok yang menginginkan pengurangan jumlah pasukan. Ketimbang bertempur melawan Taliban dan pejuang lainnya secara besar-besaran, ia menyarankan untuk mencurahkan perhatian pada operasi anti teror melawan Al Qaida seperti yang dilaksanakan saat ini, terutama di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Sedangkan panglima NATO di Afghanistan, Jenderal AS Stanley McChrystal menuntut untuk menambah jumlah pasukan dalam jumlah yang besar agar dapat menumpas Taliban dengan lebih efektif. Kembali Sekjen NATO Rasmussen: „Pada prinsipnya saya mendukung sikap yang ditunjukkan oleh Jenderal McChrystal."

Pada kesempatan itu Rasmussen terutama menuntut Eropa untuk meningkatkan keterlibatannya di Afghanistan. Ia mengatakan, Eropa harus menunjukkan kepada AS bahwa aliansi ini bahu membahu pada masa sulit. Keseimbangan yang adil harus tetap ada antara apa yang dilakukan AS saat ini dan apa yang dikontribusi aliansi lainnya pada upaya ini. Selanjutnya Rasmussen mengatakan, di dalam NATO tidak dapat hanya diutamakan keuntungan bagi diri sendiri, melainkan juga pembagian beban finansial dan risiko.

Seruan itu memang beralasan. NATO khawatir, Presiden Obama menolak peningkatan jumlah pasukan AS di Afghanistan. Menteri Pertahanan AS Robert Gates baru-baru ini mengkritik aliansi AS di NATO dan mendesak untuk meningkatkan dukungannya: „Kenyataannya, Taliban tampaknya unggul karena kita dan aliansi tidak mampu menyediakan pasukan dalam jumlah yang memadai."

Pada hari-hari mendatang akan diputuskan apakah Presiden AS Barack Obama akan meningkatkan jumlah pasukan di Afghanistan atau tidak. NATO sangat mengharapkan adanya penambahan dan ingin agar aliansi Eropa juga melakukan hal yang sama.

Michael Götschenberg/Christa Saloh

Editor: Dyan Kostermans