1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Seabad Haribo, Permen Kunyah Legendaris Asal Jerman

13 Desember 2020

Dari anak-anak, pengarang kenamaan Erich Kästner, bahkan konon Albert Einstein, semua suka Haribo. Hari Minggu (13/12) permen ikonik asal Jerman ini genap berusia 100 tahun.

https://p.dw.com/p/3mT3j
Toko Haribo di Bonn, Jerman, jadi magnet turis
Toko Haribo di Bonn, Jerman, jadi magnet turisFoto: DW/L. Mukhamadeeva

Haribo, permen kunyah warna-warni dengan beragam rasa ini termasuk dalam jajaran produk asal Jerman yang legendaris. Sejarah panjang permen kesukaan banyak orang ini berawal dari tahun 1920. Saat itu, seorang pembuat permen dari kota Bonn yang bernama Hans Riegel senior memutuskan terjun ke bisnis pembuatan permen bermodalkan “sekarung gula”, bangku, batu bata, ketel tembaga dan sebuah alat penggiling.

Hans Riegel senior memutuskan memberi nama yang singkat dan mudah diingat bagi produk permennya. Sebuah nama yang diambil dari gabungan namanya, dan tempatnya berusaha: Hans Riegel Bonn, atau Haribo.  

Pada awalnya, Haribo hanya membuat permen biasa yang dikenal dengan sebutan hard candy, bukannya permen gelatin kunyah seperti yang dikenal saat ini. Tapi di tahun 1922, dia terinspirasi membuat permen berbentuk beruang yang ia sebut Tanzbär atau Dancing Bear dan menjadi cikal-bakal permen beruang Haribo seperti yang dikenal sekarang.

Dikutip dari situs Haribo, ukuran Dancing Bear lebih tinggi dan lebih ramping daripada permen beruang yang ada saat ini. Pada masa itu, dua buah permen Dancing Bear dijual dengan harga satu pfennig. Mulai tahun 1967, permen ini disebut Goldbär atau beruang emas dan setiap harinya, lebih dari 100 juta keping permen Goldbär diproduksi dan dijual di lebih dari 100 negara.

Mobil Haribo generasi pertama
Mobil generasi pertama yang dimiliki perusahaan Haribo di tahun 1923. Sebelumnya, distribusi permen ke toko-toko dilakukan oleh Gertrud Riegel dengan memakai sepeda.Foto: Haribo

Produk mungil yang sukses besar

Di masa awal produksi, Haribo belum sebesar saat ini. Saat itu, istri Hans Riegel, yakni Gertrud, setiap hari mengantarkan produk-produk yang siap dipasarkan dengan mengendarai sepeda. Baru di tahun 1923 Haribo mampu membeli mobil yang dipakai untuk memasok permen kepada para pelanggan. Pada awal masa produksi, setiap harinya Riegel membuat sekitar 100 kilogram permen beruang. Sebagai pembanding, saat ini perusahaan tersebut dapat memproduksi jutaan permen beruang kecil setiap harinya. 

Tidak hanya di Jerman, popularitas permen Haribo termasuk permen beruang kecilnya telah berhasil melampaui batas negara. Popularitas ini sebagian besar tercapai berkat kampanye periklanan yang sukses sejak tahun 30-an, dengan jinglenya yang terkenal dan slogan: Haribo macht Kinder froh, yang berarti Haribo membuat anak-anak bahagia. Belakangan slogan ini ditambahi dengan kata-kata und Erwachsene ebenso, artinya: begitu juga orang dewasa. Melodi jingle ini hingga sekarang masih sering terdengar di radio-radio maupun siaran televisi di Jerman.  

Dan di Jerman, Haribo juga mengenyam kepopuleran atas bantuan pembawa acara terkenal, Thomas Gottschalk. Pada acara perbincangan yang dipandunya, para tamu ditawari permen beruang untuk menenangkan tenggorokan mereka setelah sekian lama mengoceh di depan jutaan pemirsa televisi. Kerja sama periklanan ini berlangsung hingga lebih dari 20 tahun lamanya hingga masuk catatan di buku rekor Guinness.

Iklan klasik Haribo dari tahun 1950-an
Salah satu iklan klasik Haribo dari tahun 1950-anFoto: picture-alliance/imagebroker/H- Meyer zur Capellen

Rasa buah, licorice, hingga telur dan bayam

Hingga tahun 1925, perusahaan ini hanya membuat permen dan permen kunyah rasa buah. Namun kemudian Haribo mengembangkan permen dengan rasa akar manis licorice, awalnya dalam bentuk panjang seperti tongkat. Permen ini langsung disukai banyak orang. Sejak saat itu, Haribo mengembangkan permen ekstrak akar licorice dalam berbagai bentuk seperti roda, tali sepatu, dan tentu saja beruang.

Saat ini, perusahaan memproduksi 400 ton manisan setiap minggunya seminggu, mulai dari Tangfastics, Build-a-Burger hingga SauerKau. Ada pula permen kunyah yang 25 persennya terdiri dari jus buah dan menjadi salah satu produk kesukaan para konsumen di Jerman.

Bagi para peminat permen dengan rasa tidak biasa, perusahaan ini juga membuat permen rasa Spinach-and-Egg atau rasa bayam dan telur, yang rasanya mengingatkan akan sensasi hidangan hangat. 

Untuk bisa menikmati rasa bayam dan telur, para penggemar permen Haribo tidak perlu repot-repot memasak. Mereka hanya perlu bersedia memakan permen kunyah manis yang lengket, dan berwarna hijau. Anda berminat?

Bisnis keluarga generasi ketiga

Sebelum Perang Dunia II perusahaan ini berkembang pesat hingga punya sekitar 400 karyawan. Namun sekitar tahun 1939 produksi mulai merosot tajam utamanya karena kekurangan bahan baku. Perang Dunia II telah meninggalkan jejaknya kepada perekonomian negara-negara di Eropa, termasuk Jerman. Haribo pun tidak terkecuali.

Di tahun 1945, pendiri perusahaan Hans Riegel meninggal pada usia 52 tahun. Sepeninggal Hans Riegel, Gertrud sang istri mengambil alih operasional Haribo untuk sementara waktu hingga setelah perang, sebelum akhirnya dialihkan ke dua anaknya yakni Hans dan Paul Riegel. Paul menangani produksi, sedangkan Hans bertanggung jawab untuk pengiriman dan pemasaran. Haribo pun melakukan restorasi besar-besaran. Perusahaan yang tadinya memiliki 400 orang karyawan, kini mulai lagi dengan hanya 30 orang. 

Seusai perang, Haribo tumbuh pesat dan terus melebarkan sayap hingga memiliki sekitar 15 lokasi produksi di Eropa dan mempekerjakan sekitar 6.000 orang. Menurut informasi industri, penjualan produk-produknya bernilai hingga sekitar dua miliar euro setiap tahunnya. Tahun 2017 Haribo membangun pabrik pertamanya di Amerika Serikat. Pabrik ini rencanaya didirikan di Kenosha di negara bagian Wisconsin dan akan menciptakan sekitar 400 lapangan pekerjaan bagi penduduk di sana. 

Hans Riegel pun digadang sebagai salah satu pengusaha keluarga paling sukses pada periode setelah Perang Dunia II dan menerima banyak penghargaan. Ia meninggal dunia tahun 2013 setelah mengalami gagal jantung selama masa rehabilitasi usai operasi pengangkatan tunor jinak di otaknya. Sementara saudara laki-lakinya, Paul, telah meninggal terlebih dulu di tahun 2009. Generasi ketiga keluarga Riegel pun kini memimpin bisnis keluarga itu, yang telah mereka lakukan sejak tahun 2010. Selamat ulang tahun Haribo!

ae/vlz (haribo.com, dpa, afp)