1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Sampai Kapan Uang Tunai Akan Digunakan di Jerman?

Gregor Lischka
18 Januari 2024

Membayar dengan uang tunai masih penting bagi kebanyakan orang Jerman, Tapi Bank Sentral Jerman Deutsche Bundesbank ingin tahu, bagaimana skenario pembayaran masa depan. Ada tiga skenario.

https://p.dw.com/p/4bPYR
Foto ilustrasi uang kertas euro
Foto ilustrasi uang kertas euroFoto: K. Schmitt/Fotostand/picture alliance

Keuntungan uang tunai jelas: Anda dapat membayar secara anonim dan dengan mudah mengawasi pengeluaran Anda. Uang tunai biasanya juga diterima di mana saja di wilayah mata uang itu berlaku. Namun anggota dewan direksi bank sentral Jerman Bundesbank, Burkhard Balz, tetap ingin tahu, bagaimana perkembangannya di masa depan. "Lanskap pembayaran di Jerman dan Eropa sedang berubah," katanya.

Dia menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang sekarang membayar secara digital, dengan kartu, ponsel pintar, atau jam tangan pintar. Pada saat yang sama, jumlah ATM menurun. Kecenderungan itu akan meningkat di masa depan.

Foto ilustrasi uang tunai euro
Foto ilustrasi uang tunai euroFoto: Michael Bihlmayer/CHROMORANGE/picture alliance

Tiga skenario pembayaran di masa depan

Bundesbank hari Rabu (17/01) merilis laporan berjudul "Uang tunai di masa depan” yang disiapkan oleh perusahaan jasa VDI/VDE Innovation + Technik dan lembaga penelitian opini Sinus.

Laporan itu mengungkapkan tiga kemungkinan skenario masa depan mengenai pentingnya uang tunai pada tahun 2037: Skenario pertama menggambarkan "dunia pembayaran hiperdigital”, di mana uang tunai hampir hilang dari kehidupan sehari-hari kebanyakan orang. Dalam scenario itu hampir tidak ada lagi pilihan untuk menarik uang tunai dari bank, dan pembayaran hampir secara eksklusif digunakan secara digital.

Skenario kedua adalah "kebangkitan uang tunai.” Di dunia yang semakin terdigitalisasi, masyarakat mungkin lebih memikirkan manfaat uang tunai, atau menemukannya kembali.

Skenario ketiga, yang disebut "dunia pembayaran hibrida,” menggambarkan kondisi di mana akses terhadap uang tunai terus memburuk dan penggunaan uang tunai perlahan namun pasti akan dihentikan.

Namun, Niels Nauhauser, pakar keuangan di Baden-Württemberg Consumer Center, memperingatkan skenario pembayaran digital tanpa alternatif lain. "Dengan layanan pembayaran online, Anda sering kali meninggalkan banyak jejak data, dan itu merupakan sebuah risiko.”

Nauhuser juga mengacu pada hak atas penentuan nasib sendiri  atas data pribadi. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar Bundesbank dan Bank Sentral Eropa ECB melakukan segala yang mereka bisa untuk menjamin kebebasan konsumen memilih jenis pembayaran yang diinginkan di masa depan.

Euro Digital hanya sebagai pelengkap?

Pada saat yang sama, Nauhauser juga mengatakan, tidak ada upaya politik yang terlihat untuk menghapuskan uang tunai sebagai alat pembayaran yang sah. Burkhard Balz juga menilai skenario itu "rentan”. Bagaimanapun, uang tunai mempunyai fungsi stabilisasi, terutama pada masa-masa krisis.

Aspek-aspek seperti keamanan teknologi informasi dan ketergantungan pada penyedia layanan pembayaran juga menimbulkan risiko. "Bagi kami sebagai bank sentral, dan juga di sistem euro, jelas bahwa uang tunai harus terus ada di masa depan.” Namun masih belum jelas, apa yang diperlukan untuk mengatasi kecenderungan dan  tekanan digitalisasi. "Bundesbank seharusnya lebih terlibat dalam dialog dengan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat", kata pakar keuangan Jerman itu.

Niels Nauhuser juga mengatakan bahwa Bundesbank dan ECB harus bersiap menghadapi semua kemungkinan: "Di masa depan, akan lebih penting lagi bahwa ada metode pembayaran digital legal seperti euro digital."

Otoritas moneter di kawasan euro telah mendiskusikan proyek ini selama bertahun-tahun. Euro digital dapat menjadi semacam pelengkap elektronik untuk uang tunai - dengan mentransfer sebanyak mungkin properti uang tunai ke dunia digital. Tapi belum diputuskan apakah dan kapan tepatnya euro digital akan diberlakukan. Burkhard Balz dari Bundesbank memperkirakan bahwa hal ini tidak akan terjadi sebelum tahun 2029.

(hp/as)