1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Balas Usir 4 Diplomat Inggris

20 Juli 2007

Kremlin ingin menunjukkan pada dunia bahwa Rusia punya sikap sendiri.

https://p.dw.com/p/CIrY
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Rusia, Mikhail Kamynin
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Rusia, Mikhail KamyninFoto: AP

Tiga hari setelah Inggris mengusir 4 diplomat Rusia, Duta Besarnya di Moskow Anthony Brenton, dipanggil ke Kementrian Luar Negeri Rusia.

Mikhail Kamynin, jurubicara Kementrian Luar Negeri mengatakan, "Kepada Duta Besar diserahkan nota resmi yang isinya menyatakan 4 diplomat di kedutaan besar Inggris di Moskow sebagai persona non grata. Mereka harus meninggalkan wilayah federasi Rusia dalam kurun waktu 10 hari."

Kamynin menyebut tindakan Inggris provokativ dan tidak bersahabat. Karena itu, untuk sementara ini Rusia tidak akan mengirim wakil resminya ke Inggris dan sejalan dengan itu tidak memproses permohonan visa dari pegawai pemerintah Inggris untuk memasuki Rusia.

Tapi, bukan hanya itu.

Kamynin mengatakan,"Dapat disimpulkan, bahwa tindakan yang diambil London tanggal 16 Juli, menyebabkan kerjasama antara Rusia dan Inggris dalam perang melawan terorisme, sayangnya, kelak tidak mungkin dilakukan."

Sejauh ini, pihak Inggris lah yang sebetulnya menolak permintaan Rusia untuk menyerahkan, misalnya pemimpin Chechnya Sakayev, yang oleh Moskow disebut teroris.

Apa yang diumumkan juru bicara Kementrian Luar Negeri Rusia Mikhail Kamynin memang sudah diperkirakan. Namun, ungkapan menggebu-gebu dari Moskow sebelumnya, membuat pernyataan Kamynin terdengar lunak.

Kamynin menyebut reaksi yang diambil Rusia terarah, seimbang dan minimal. Kenyataannya memang ditekankan bahwa wisatawan, orang yang mengadakan kunjungan biasa, pengusaha, seniman dan ilmuwan, tidak terkena dampak apa-apa.

Langkah yang diambil Kremlin tidak lebih jauh dari yang diambil Inggris. Tapi, tidak ada tanda-tanda Rusia akan melunak. Begitu pula kesan Anthony Brenton, Duta Besar Inggris yang datang ke Kementrian Luar Negeri Rusia, Kamis siang (19/07).

Ia mengatakan, "Saya menggarisbawahi kekecewaan kami yang terus menerus terhadap reaksi Rusia atas permintaan kami untuk menyerahkan Tuan Lugovoy ke Inggris. Kami berharap Rusia menemukan jalan untuk bekerjasama."

Bagaimana bentuknya, masih belum diketahui.

Pihak Rusia tidak mau menyerahkan Lugovoy, dengan alasan konstitusi. Pengadilan di Rusia sendiri terhadap Lugovoi sebagai tersangka pembunuh Litvinenko, jauh dari pandangan.

Tapi yang jelas, Kremlin berhasil mencapai apa yang dianggapnya penting, yaitu menunjukkan kekuatan dan menegaskan pada dunia bahwa Rusia punya sikap sendiri.

Pesan itu menggembirakan para pendukung Putin, juga sejumlah politisi nasinonalis kanan.

Salah satunya Vladimir Jirinovski yang berkomentar; "Pengusiran diplomat kami oleh Inggris ini merupakan dalih yang menggelikan. Seandainya Lugovoy seorang penjahat, dia adalah warga negara Rusia. Jika Litvinenko benar-benar mati, dia tetap warga rusia. Kami sendiri yang akan menyelsaikan persoalan dengan mereka. Apa urusannya dengan Inggris?"