1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

Roket Gaza Gagalkan Kampanye Netanyahu

26 Desember 2019

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa turun panggung saat berpidato, akibat serangan roket dari Jalur Gaza. Insiden ini terjadi sehari jelang pemilihan ketua Partai Likud.

https://p.dw.com/p/3VLIh
Symbolbild - Nahost-Konflikt - Gaza
Foto: picture-alliance/dpa/A. Amra

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa dievakuasi saat berkampanye untuk pemilihan ketua Blok Likud, setelah sebuah roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza gagal menghantam Kota Ashkelon pada Rabu (25/12).

Pihak militer Israel menyebutkan, roket tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. Sebuah video menunjukkan Netanyahu dievakuasi dari atas panggung bersama istrinya, Sara, serta para stafnya setelah sirine peringatan tanda bahaya mendadak berbunyi.

Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan Netanyahu beserta rombongan dievakuasi ke tempat yang aman dan kemudian ia kembali ke panggung untuk menyelesaikan pidatonya.

Pemungutan suara untuk memilih pemimpin Partai Likud dalam pemilu berikutnya akan dimulai pada hari  ini (26/12), dan Netanyahu pun disibukkan dengan berbagai aktivitas kampanye. Perdana Menteri Israel ini tengah berusaha menggaet suara mayoritas untuk dapat memimpin Partai Likud, setelah dua kali pemilu pada tahun 2019 ini ia gagal membentuk koalisi pemerintahan dengan rivalnya Benny Gantz.

Menyusul serangan roket tersebut, Pasukan Pertahanan Israel mencuit dalam akun Twitter-nya bahwa mereka telah "menyerang sejumlah target kelompok teror Hamas di Gaza." Namun tidak dijelaskan lebih rinci terkait target tersebut.

Baca jugaTewaskan Warga Sipil, Militer Israel Akui Salah Lakukan Serangan Bom di Gaza

Netanyahu hustled from stage under rocket fire

Terus menekan Gaza

Dalam pidatonya pada hari Rabu (25/12), Netanyahu mengambil sikap tegas terkait konflik Jalur Gaza, dan menyinggung serangan militer Israel terhadap pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina Baha Abu al-Ata.  "Dia yang melawan kita terakhir kali, sudah tidak bersama kita lagi. Dan mereka yang melawan sekarang, lebih baik mulai mengemas barang-barangnya," lapor surat kabar Haaretz mengutip pidato Netanyahu.

Meskipun demikian, lawan Netanyahu mengatakan bahwa dia terlalu lunak dalam menangani konflik Gaza.

Sejauh ini, belum ada kelompok Jihad Islam Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan hari Rabu kemarin. Tetapi sejumlah roket rutin diluncurkan dari Jalur Gaza menarget lokasi di Israel, dimana sistem pertahanan udara jarak pendek Israel, Iron Dome, menembak jatuh hampir setiap roket-roket tersebut.

Warga Palestina sejak lama memandang orang-orang Israel menguasai dan menduduki tanah mereka. Pemerintah Israel juga secara ketat mengendalikan pemasokan obat-obatan, makanan, listrik, dan logistik lainnya yang diizinkan masuk ke kawasan Palestina.

rap/as (ap, dpa)