1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Pasca Lockdown, Risiko Cedera Pemain Sepak Bola Tinggi

16 Mei 2020

Sejumlah pemain yang berlaga di Bundesliga khawatir akan adanya risiko cedera serius setelah pertandingan di liga sepak bola ini terhenti selama beberapa minggu.

https://p.dw.com/p/3cHZm
Salah satu pertandingan Bundesliga VfL Wolfsburg vs Bayer 04 Leverkusen
Foto: Getty Images/Bongarts/O. Hardt

Banyak langkah dan prosedur telah dilakukan untuk dimulainya kembali Bundesliga. Tetapi beberapa pemain khawatir ada risiko cedera serius, setelah liga sepak bola terhenti selama beberapa minggu. 

"Para pemain akan kelelahan setelah 60 menit. Lima pemain cadangan saja tidak cukup. Kami kemungkinan menghadapi kelelahan dan cedera serius," kata Marc Lorenz, pemain dari klub Karlsruhe di Divisi Dua liga sepak bola Jerman, Bundesliga. 

Putaran Bundesliga memang sudah diputuskan untuk dimulai lagi tanggal 15 Mei. Berbagai aturan baru ditetapkan, di antaranya setiap tim boleh memasukkan lima pemain cadangan. Biasanya hanya ada tiga pemain cadangan untuk setiap pertandingan. 

Selain itu, protokol kesehatan juga diberlakukan dengan ketat. Pertandingan di stadion dilakukan tanpa penonton, dan para pemain Bundesliga sebelum pertandingan harus menjalani karantina dan tes corona. 

Situasi belum normal 

Setelah dua bulan tanpa pertandingan,  tim-tim Bundesliga sudah mulai melakukan latihan lagi di lapangan sejak seminggu terakhir. Sebelumnya mereka hanya bisa berlatih sendirian di rumah, disertai pembicaraan dengan tim dan pelatih lewat secara online. Tapi itu tentu tidak bisa menggantikan kegiatan latihan biasa. 

"Saya kira para pemain tidak bisa siap secara optimal," kata Profesor Wilhelm Bloch, yang juga dokter olahraga di Universitas Olahraga di Köln kepada DW. 

Latihan klub sepak bola Schalke 04
Suasana latihan di klub Bundesliga FC Schalke, 12 Mei 2020Foto: picture-alliance/dpa/T. Rehbein

"Tidak semua orang telah bekerja sebaik mungkin dalam kelompok kecil dan pelatihan di rumah. Jadi ‘baterai mereka mungkin tidak sepenuhnya terisi’, dan masalah dapat muncul di bawah beban kerja yang tinggi, seperti yang terjadi dalam pertandingan lapangan. Pengkondisian yang kurang ideal berarti risikonya juga lebih tinggi," lanjutnya. 

Cedera memang kejadian biasa dalam olahraga profesional. Tetapi untuk beberapa pemain, kontrak akan berakhir bulan Juni, dan jika cedera berat, itu bisa berarti mereka akan kehilangan mata pencaharian dan nantinya berdiri dengan  tangan kosong. 

“Saya lebih takut cedera daripada corona” 

Beberapa pemain lain terang-terangan mengungkapkan kekhawatiran cedera. Tidak hanya di Bundesliga. Pelatih kawakan Fabio Capello, yang pernah melatih klub top seperti AC Milan dan Real Madrid mengatakan, banyak pemain yang mengungkapkan kepadanya bahwa mereka lebih takut cedera daripada terkena virus corona. 

"Risiko cedera otot sudah tinggi sejak pelatihan. Jika mereka bermain tiga pertandingan dalam seminggu, waktu pemulihan fisik antara satu pertandingan dan yang lain akan sulit," tambahnya. 

Liga utama Jerman Bundesliga masih menyisakan sembilan pertandingan sampai akhir musim ini. Klub-klub papan atas juga masih bertarung di kejuaraan lain, sepeerti Piala Jerman. Selain risiko cedera, Wilhelm Bloch juga melihat ancaman lain bagi para pemain. 

"Coba kita bayangkan skenario hipotetis ini," katanya. "Seorang pemain tanpa sadar memiliki infeksi dan tes negatif, yang sangat mungkin terjadi. Klubnya bermain melawan Bayern München, dan pemain itu menginfeksi Robert Lewandowski (penyerang utama Bayern München). Penyakit Lewandowski parah, dan paru-parunya rusak parah. Akibatnya, nilai pasarnya jatuh." 

Setiap pemain memang harus menimbang sendiri, apakah mereka bersedia memikul risiko itu atau tidak, kata Wilhem Bloch. Tapi kebanyakan pemain Bundesliga mengaku siap untuk bertarung, dan mereka sadar tentang risikonya. (hp/rzn)