1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Relawan Mulai Salurkan Bantuan di Donggala

2 Oktober 2018

Relawan kemanusiaan saat ini dilaporkan mulai menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam di Donggala. Kawasan ini sebelumnya sulit diakses lantaran buruknya kondisi jalan dan minimnya ketersediaan bahan bakar.

https://p.dw.com/p/35r3T
Indonesien Palu Erdbeben und Tsunami zerstört Infrastruktur
Foto: Getty Images/C. Court

Penyaluran bantuan di hari keempat pasca bencana berganda di Palu dan wilayah sekitarnya masih tersendat. Hingga kini korban yang berada di kawasan Donggola, Sigi dan Parigi Moutong belum mendapatkan bantuan secara menyeluruh.

Menurut Koordinator Palang Merah Indonesia (PMI) di Palu, Rafiq Anshori, minimnya ketersediaan bahan bakar merupakan masalah terbesar pendistribusian bantuan. "Kalau jarak yang dulu bisa ditempuh dalam waktu satu jam, sekarang menjadi tiga jam,” kata dia saat dihubungi Deutsche Welle, Selasa (2/10).

Rafiq saat ini memimpin relawan PMI mengakses kawasan Donggala yang sebelumnya terputus oleh gempa bumi dan gelombang Tsunami yang menghantam pesisir barat Sulawesi Tengah, Jumat (28/9).

Baca Juga: Bantuan Palu Terhambat, Korban Mulai Putus Asa

"Ke beberapa daerah memang masih terputus. Tapi kita bisa ke Donggala dan bertemu dengan rekan-rekan kami di PMI di sini. Memang kondisinya masih banyak masyarakat dan wilayah yang belum tersentuh bantuan," imbuhnya. "Besok kita sudah fokus pada pendistribusian air bersih dan layanan kesehatan."

Hal ini dibenarkan Koordinator PMI Jakarta, Husni. Dia mengklaim pihaknya telah mengirimkan 20 truk tangki beserta instalasi pemurnian air ke Sulawesi dengan menggunakan kapal laut. "Diborong semua jadwal keberangkatannya,” kata dia kepada DW saat dihubungi secara terpisah.

Sementara itu Presiden Joko Widodo mendesak berbagai kementerian untuk bekerja cepat menanggulangi dampak bencana di Sulawesi Tengah. "Saya minta kementerian yang masih memiliki tenda-tenda besar agar segera dikirimkan ke Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi terutama yang berkaitan dengan penanganan korban di lapangan. Juga termasuk di dalamnya kapal rumah sakit TNI agar segera didorong ke sana," ucapnya dalam siaran pers Istana Negara, Selasa (2/10).

"Kementerian PU agar juga dibantu penanganan perbaikan runway airport agar airport di Palu bisa normal kembali sehingga mobilisasi logistik dan evakuasi korban bisa dilakukan. Untuk pesawat komersial saya minta Kementerian Perhubungan bisa mendorong supaya berjalan normal kembali," tuturnya.

Jokowi menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin jalannya penanganan bagi para korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk menjadi koordinator penanganan.

Baca Juga: Pemasangan Pendeteksi Dini Tsunami Baru Terhambat Devaluasi Rupiah?

"Pagi hari ini saya sampaikan sekalian agar penanganan korban gempa dan tsunami yang ada di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong dikoordinasi oleh Menkopolhukam dan dikomandani langsung oleh Pak Wakil Presiden," ucapnya.

Adapun terkait dengan bantuan yang ingin disampaikan sejumlah negara, Presiden Joko Widodo meminta agar penyaluran bantuan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Untuk itu dia meminta jajarannya mendaftar jenis kebutuhan untuk disampaikan kepada negara asing. "Saya minta nanti Pak Menko juga menyampaikan kebutuhan-kebutuhan yang ada karena telepon yang masuk kepada kami, meminta apa yang dibutuhkan," tuturnya.

rzn/hp (dari berbagai sumber)

Ribuan Warga Palu Antri BBM