1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaksi Terhadap Rekaman Suara Bin Laden

20 Januari 2006

Sebuah rekaman suara yang disebutkan sebagai suara Osama bin Laden disiarkan oleh Jaringan televisi Al-Jazeera, Kamis (19/01).

https://p.dw.com/p/CJev
Osama bin Laden, mengancam sekaligus menawarkan gencatan senjata
Osama bin Laden, mengancam sekaligus menawarkan gencatan senjataFoto: AP

Pemimpin Al Qaeda antara lain mengancam dan menyampaikan peringatan keras kepada pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya. Tapi dalam rekaman yang sama, Osama bin Laden menawarkan gencatan senjata jangka panjang. Dinas Rahasia Amerika Serikat menyatakan bahwa suara dalam rekaman tersebut memang milik bin Laden.

Ini merupakan pertama kali sejak dua tahun, suara Osama bin Laden terdengar lagi. Tanggal 27 Desember 2004, bin Laden mengumumkan penunjukan Abu Musab Al- Zarqawi sebagai pemimpin Al-Qaeda di Irak. Pengumuman itu juga berbentuk rekaman suara yang disiarkan oleh televisi Al Jazeera. Tampaknya, jangka waktu yang lama itu merupakan salah satu penyebab kelambanan pihak Amerika Serikat untuk memastikan bahwa rekaman itu betul-betul suara bin Laden. Namun, Peter Bergen, pakar terorisme yang pernah mewawancarai bin Laden, membenarkan rekaman itu adalah suara bin Laden.

Peter Bergen:Pertama-tama, saya bisa bilang itu adalah suara bin Laden, saya mengenali suaranya dan Al Jazeera belum pernah salah dalam hal ini.”

Televisi Al Jazeera menyiarkan tiga bagian dari rekaman suara Osama bin Laden. Disebutkan, pesan yang disampaikannya berhubungan dengan perang Irak dan Afghanistan. Bin Laden selain memberi peringatan keras, juga mengaku sedang mempersiapkan serangan-serangan terhadap pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya. Di sisi lain, dalam pesan yang ditujukan kepada rakyat Amerika Serikat, bin Laden menawarkan gencatan senjata yang berlandaskan persyaratan yang adil. Lalu mengapa rekaman itu disebarkan-luaskan sekarang? Peter Bergen menilai:

Peter Bergen: "Al Qaeda baru saja terpukul berat di Pakistan Jumat lalu, beberapa orang tokoh seniornya tewas. Tampaknya siaran ini bertujuan mengatakan bahwa bin Laden masih hidup dan Al-Qaeda tidak hancur.“

Sementara di Washington, juru bicara Gedung Putih, Scott McLellan dengan tegas mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak bisa diintimidasi:

Scott McLellan: "Terakhir kali kita mendengar dari bin Laden, kita bisa tahu betapa besar tekanan yang dialaminya. Ketika itu bin Laden mengimbau rakyat Irak agar tidak berpartisipasi dalam pemilihan umum, ternyata mereka tetap ikut memilih. Kita akan memenangkan perang melawan terorisme ini. Mereka ingin agar kami keluar dari Timur Tengah, karena takut bahwa demokrasi akan menggoyahkan kedudukan mereka.“

Juga wakil Presiden Amerika Serikat, Dick Cheney berusaha menenangkan rakyat Amerika Serikat dengan retorika yang positif:

Dick Cheney: "Saya ingin menekankan, bahwa rakyat Amerika Serikat tidak mendukung kebijakan yang pasif dan mengalah dalam menghadapi terorisme. Bangsa ini telah memutuskan untuk tidak lagi kembali kepada kenyamanan sebelum serangan 11 September 2001. Kita akan menghadapi musuh dengan tujuan untuk menang dan dengan dukungan militer Amerika, kemenangan itu pasti.“