Pyongyang Batalkan Moratorium dengan AS
18 April 2012Korea Utara menurut keterangannya sendiri merasa tidak lagi terikat kesepakatan dengan Amerika Serikat, setelah pemerintah di Pyongyang menghentikan uji coba senjata nuklir, menghentikan pengayaan uranium dan mengijinkan inspeksi ke negaranya. Moratorium Februari lalu tidak lagi berlaku, demikian diumumkan kementerian luar negeri di Pyongyang. Sekaligus mengancam untuk melakukan balas dendam.
Dengan demikian Korea Utara bereaksi terhadap pernyataan Dewan Keamanan PBB dimana semua anggotanya, termasuk Cina dan Rusia, mengritik peluncuran roket Pyongyang. Roket tersebut Jumat (13/04) lalu meledak sesaat setelah diluncurkan.
Amerika Serikat dan negara lainnya memandang peluncuran roket itu sebagai uji coba roket interkontinental yang diduga membawa hulu ledak nuklir. Oleh karena itu Washington membatalkan rencana pengiriman pasokan bahan makanan bagi Korea Utara, yang tampaknya membuat berang Pyongyang. Negara komunis itu sebaliknya menegaskan bahwa mereka hanya ingin mengirimkan satelit ke ruang angkasa. Untuk itu ada hukum legitim, yang mana tidak boleh dilanggar oleh Dewan Keamanan PBB.
Semua Opsi Terbuka
Kementerian luar negeri AS menyebut pernyataan pemerintah Korea Utara itu „tidak mengejutkan, jika memperhatikan sikapnya baru-baru ini.“ Juru bicara Mark Toner sekaligus menunjuk bahwa tidak hanya kesepakatan dengan AS, melainkan juga resolusi PBB mewajibkan Pyongyang untuk tidak melakukan uji coba atom. Komandan baru militer AS di kawasan Pasifik, Samuel Locklear menambahkan, dalam sengketa atom dan program roket Korea Utara untuk selanjutnya terbuka „semua opsi“, termasuk secara militer.
DK/dpa/rtr