1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putusan Pengadilan Kasus Serangan Teror Madrid

31 Oktober 2007

Setelah proses panjang serangan teror Madrid, dimana 90 ribu halaman dokumen dianalisa, lebih dari 300 saksi dan puluhan pakar dimintai keterangannya, sekali lagi pengadilan membuat semuanya menjadi tegang.

https://p.dw.com/p/CJ7X
Jamal Zougam
Jamal ZougamFoto: AP

Setelah pemeriksaan panjang bukti-bukti material dicapai momentum menentukan dan kejutan besar. Hanya tiga dari 28 tertuduh yang dijatuhi hukuman hampir 40 ribu tahun penjara. Di antara mereka perakit bom warga Spanyol Emilio Trashorras dan warga Maroko Jamal Zougam, salah satu dari pria yang memasang bom di kereta api. Demikian dijelaskan ketua hakim Javier Gómez Bermúdez dalam pengumuman keputusannya

"Kami menjatuhkan hukuman kepada Jamal Zougam karena keterlibatannya dalam kelompok bersenjata dan organisasi teroris.“

Selain Zougam, Jose Emilio Suarez Trashorras, seorang warga Maroko lainnya, didakwa bersalah melakukan pembunuhan dan seorang terdakwa berikutnya atas tindak kejahatan lainnya. Sebagian tertuduh lainnya yang terbukti bersalah sebagai pembantu pelaku serangan bom, dijatuhui hukuman penjara berat. Tapi secara keseluruhan putusan pengadilan tetap jauh lebih ringan dari yang dituntut jaksa. Selain itu yang paling mengejutkan juga terdapat putusan bebas, justru bagi tersangka dalang pelaku serangan seorang warga Mesir, Osman el Sayed.

Osman, yang berada dalam tahanan di Italia dan mengikuti proses persidangan lewat konferensi video, menangis setelah mendengar putusan tersebut. Pengadilan juga memutuskan, para korban serangan yang selamat mendapat ganti rugi material. Dibacakan Bermúdez dalam keputusannya

„Pengadilan menetapkan batas ganti rugi bagi masing-masing korban Minimal 30 ribu Euro dan maksimal 1,5 juta Euro.“

Juga disebutkan bahwa kelompok organisasi bawah tanah Baskia ETA tidak terlibat dalam serangan teror Madrid. Dengan demikian berbagai teori konspirasi yang terutama datang dari kelompok konservatif tidak berlaku. Dengan keputusan tersebut berakhir proses pengadilan terbesar dalam sejarah kehakiman Spanyol, tiga setengah tahun setelah serangan teror, yang menewaskan 191 orang dan lebih dari 1800 korban yang sebagian besar mengalami luka berat.