1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Puluhan Pekerja di Papua Diduga Dibunuh KKB

4 Desember 2018

31 pekerja pembangun di pegunungan Nduga, Papua menurut kepolisian tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata. Penembakan dipicu akibat salah satu pekerja ketahuan memotret perayaan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka.

https://p.dw.com/p/39P7X
West Papua Indonesische Soldaten
Foto: Getty Images/AFP/T. Eranius

Sekitar 150 petugas gabungan TNI-Polri dilaporkan telah berhasil masuk ke Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua untuk mengevakuasi seluruh jenazah yang disebutkan tersebar dan dijaga oleh kelompok bersenjata. Kepolisian Jayawijaya membenarkan 31 pekerja yang bertugas untuk membangun jembatan di kawasan terpencil di pegunungan Kali Yigi - Kali Aurak itu tewas tertembak pada hari Minggu  (02/12). Pelakunya diduga adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tidak disebut namanya.

"Dari informasi ada 14 orang yang terbunuh di penampungan pekerja. Sekitar delapan orang melarikan diri ke rumah pemerintah lokal. Tapi tujuh dari mereka dilaporkan tewas, sedangkan satu orang lainnya melarikan diri," kata Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba seperti dikutip dari tribunnews.com.

Menurut kesaksian sejumlah orang, pembunuhan terhadap pekerja yang mengungsi dari teror tersebut dilakukan orang sekelompok orang bersenjata. Kelompok ini menurut kepolisian sudah berupaya untuk membebaskan diri dari Indonesia sejak 50 tahun terakhir.

"Ini adalah serangan terburuk yang dilakukan oleh KKB baru-baru ini, di tengah pembangunan intensif yang dilakukan pemerintah,” ungkap Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suyadi Diaz kepada AP.

Kenapa pekerja bisa jadi sasaran?

Menurut Kapolres Jayawijaya, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh karena salah satu pekerja diketahui mengambil foto perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang tak jauh dari lokasi kejadian.

 "Saya terima informasinya seperti itu. Kalau kelompok KKB ada melakukan upacara dan salah satu dari pekerja tak sengaja melihatnya dan mengambil foto. Itu membuat mereka marah hingga kelompok ini pun membunuh para pekerja yang ada di kamp,” kata Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba  kepada Kompas,com pada hari Senin (03/12).

Baca juga: Warga Australia dan Ratusan Aktivis Papua Ditahan Usai Unjuk Rasa

Para pekerja pendatang di Papua

Para korban adalah bagian dari puluhan pekerja konstruksi asal Sulawesi yang direkrut oleh PT Istaka Karya, perusahaan konstruksi milih negara. Mereka ditugaskan untuk mendirikan 35 proyek jembatan yang menghubungkan jalan sepanjang 278 kilometer di Wamena. Akibat kejadian ini, pekerjaan proyek dihentikan. 

"Kejadian ini, dengan kejadian tadi seluruh pekerjaan kita hentikan", kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada Detik News. ""Di ruas ini dihentikan semua Mamugu sampai Wamena sambil tunggu sesuai rekomendasi Pangdam dan Kapolda," tambah Basuki.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suyadi Diaz menyebutkan sejumlah pengendara ojek yang sebagian besar berasal dari luar Papua disebutkan tewas dalam beberapa serangan baru-baru ini. Menurut AKBP Suyadi Diaz, KKB yang diduga sebagai dalang dari penyerangan ini memandang para pendatang sebagai orang luar. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia melarang atau membatasi liputan media ke Papua, sehingga sulit mengetahui kejadian yang sebenarnya.

ts/hp (AP, AFP, Tribunenews.com, Kompas.com, Detik News)