1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Profil Tiga Wilayah Calon Pengganti Jakarta

20 Juni 2019

Pemerintah masih dengan hati-hati mengkaji secara matang terkait calon area pengganti kota Jakarta sebagai ibu kota negara. Seperti apa sebenarnya potensi tiga wilayah yang disebut berpotensi besar ini?

https://p.dw.com/p/3Kibw
Skyline von Jakarta, von Waduk Setia Budi Barat aus gesehen, Jakarta, Java, Indonesien, Asien
Foto: picture-alliance/dpa/C. Vorhofer

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut tiga kota di Kalimantan yang salah satunya hampir bisa dipastikan jadi pengganti Jakarta.

Pada Selasa (18/06) malam di Jakarta Bambang mengatakan kajian pemindahan ibu kota ini telah nyaris selesai, yaitu sekitar 90 persen. Di Kalimantan, ia menyebutkan tiga kandidat wilayah yaitu Bukit Soeharto, Bukit Nyuling, dan Kawasan Segitiga Palangkaraya. DW rangkumkan profilnya berikut ini.

1. Bukit Soeharto, Kalimantan Timur

Daerah dengan luas lebih dari 61.000 hektare ini berstatus Taman Hutan Raya yang di dalamnya terdapat Pusat Reintroduksi dan Rehabilitasi Orangutan Wanariset Samboja dan hutan pendidikan Universitas Mulawarman.

Pada 7 Mei 2019, Presiden Jokowi mengunjungi Bukit soeharto menyebut bahwa wilayah yang dikunjunginya itu memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya kelengkapan infrastruktur pendukung yang telah tersedia di sekitar kawasan. Jika dilihat dari letak geografisnya. Bukit Soeharto berada di antara jalan tol Samarinda-Balikpapan. Dengan adanya bandar udara di kedua kota ini, Jokowi beranggapan tidak nantinya tidak perlu lagi membangun bandar udara baru.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan Bukit soeharto memiliki keunggulan dari segi keluasan yaitu lebih dari 100 ribu hektare. Daerah ini relatif tidak ada pemukiman sehingga dapat menekan anggaran untuk membebaskan lahan.

2. Bukit Nyuling, Kalimantan Tengah

Terletak di Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, daerah Bukit Nyuling memang masih belum memiliki cukup infrastruktur yang tersedia. Namun daerah ini diperkirakan juga tidak rawan bencana, terutama bencana banjir. 

Pada masa kolonial Belanda, Gunung Mas pernah menjadi area penambangan emas. Namun aktivitas penambangan ini terhenti setelah Belanda kalah perang dari Jepang pada 1942.

3. Kawasan Segitiga Kalimantan Tengah

Kawasan yang dimaksud bertempat di antara Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Jokowi mengatakan bila ditinjau dari segi keluasan, area seluas 300 ribu hektar ini paling siap. Kalau kurang masih tambah lagi juga siap, kata Jokowi.

Soeharto sewaktu masih menjadi presiden juga pernah menginginkan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota Indonesia.

ae/ml (Kompas, tempo.co, liputan6, CNBC Indonesia)