1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PPATK: Transaksi Janggal Bernilai Triliunan di Masa Kampanye

19 Desember 2023

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, sebut adanya transaksi janggal bernilai triliunan rupiah di masa kampanye. Transaksi ini terlacak sejak Januari 2023.

https://p.dw.com/p/4aJun
Ilustrasi Rupiah
KPU menyebut transaksi janggal temuan PPATK berpotensi digunakan untuk penggalangan suara. Namun KPU tidak menyinggung adanya jumlah transaksi ratusan miliar di rekening bendahara parpolFoto: Janusz Pieńkowski/PantherMedia/IMAGO

Temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi dan Keuangan (PPATK) terkait transaksi janggal dana kampanye bikin heboh. Namun temuan tersebut sampai saat ini belum diterima KPK untuk diselidiki. Temuan transaksi janggal di masa kampanye itu sebelumnya disampaikan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana. Transaksi itu bernilai triliunan rupiah.

"Kita masih menunggu, ini kan kita bicara triliunan, kita bicara angka yang sangat besar, kita bicara ribuan nama, kita bicara semua parpol kita lihat. Memang keinginan dari komisi III menginginkan PPATK memotret semua dan ini kita lakukan. Sesuai dengan kewenangan kita," tutur Ivan, Kamis (14/12).

Menurutnya, laporan terkait dana Pemilu 2024 kian masif ke PPATK. Ia mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan transaksi janggal sejak Januari 2023.

Menko Polhukam Mahfud Md awalnya meminta temuan transaksi janggal itu diselidiki Bawaslu. Mahfud ingin ada tindak lanjut atas temuan PPATK itu.

"Iya ada dua, pertama, Bawaslu harus menyelidiki itu dan mengungkap kepada publik. Kedua, kalau itu uang haram biasanya pencucian uang, supaya ditangkap, supaya diperiksa rekening yang dicurigai menerima dana politik secara tidak sah," kata Mahfud di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (17/12).

Tak hanya itu, Mahfud juga meminta KPK untuk tidak tinggal diam terkait temuan tersebut. Dia mendorong KPK segera memeriksa temuan janggal tersebut.

"Jadi jangan diam, KPK-nya maupun Bawaslu-nya, dipanggil itu, jadi saya dorong itu untuk diperiksa," ungkapnya.

Ini Harapan Generasi Muda untuk Calon Pemimpin Bangsa

Wapres minta temuan PPATK ditindaklanjuti

Dorongan agar temuan itu ditindaklanjuti juga disampaikan Wapres Ma'ruf Amin. Ma'ruf meminta agar kasus ini dibuat terang.

"Mengenai transaksi mencurigakan, saya kira kalau mencurigakan buat terang saja. Artinya dibikin terang saja, sebenarnya ada apa nggak," kata Ma'ruf Amin di Tennis Indor Senayan, Jakarta, Senin (18/12).

Ma'ruf meminta agar kasus itu diusut secara tuntas. Ma'ruf mengatakan hal itu perlu dilakukan agar tidak timbul kecurigaan.

"Kalau ada yang mencurigakan diusut saja secara tuntas. Kalau melanggar ya ditindak. Harus klarifikasi," ucapnya.

KPK akan selidiki temuan PPATK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron merespons pernyataan Mahfud Md yang meminta KPK menyelidiki temuan dari PPATK terkait transaksi janggal ratusan miliar rupiah yang diduga untuk penggalangan suara pada Pemilu 2024. Ghufron mengatakan PPATK akan menyampaikan temuan transaksi mencurigakan kepada KPK sepanjang berkaitan dengan dugaan korupsi.

"PPATK jika menemukan transaksi mencurigakan yang diduga berasal dari dugaan korupsi akan menyampaikan kepada KPK, sehingga bagi KPK sepanjang itu diduga berasal dari korupsi, temuan PPATK tersebut akan kami tindak lanjuti," kata Ghufron kepada wartawan, Minggu (17/12).

Sejauh ini, Ghufron menyebut PPATK belum melaporkan kepada KPK terkait temuan transaksi janggal dana kampanye tersebut.

"Sejauh ini KPK belum menerima laporan analisa dari PPATK tersebut," ucapnya. (rs)

 

Baca artikel di detiknews,

Selengkapnya "Heboh Transaksi Janggal Dana Kampanye tapi Belum di Tangan KPK"

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang akan kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Kirimkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite.