1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Powell Dukung Obama

20 Oktober 2008

Mantan menlu AS Colin Powell resmi menyatakan dukungannya bagi Obama, calon presiden Partai Demokrat. Tokoh Partai Republik itu menjadi menlu AS (2001-2005) di bawah Presiden Bush.

https://p.dw.com/p/FdQG
Mantan Menlu AS, Colin Powell dukung Obama, kandidat presiden dari partai lawan.Foto: picture-alliance/ dpa

Dalam wawancara eksklusif Colin Powell dengan gabungan pemancar radio Jerman ARD setahun lalu, dibahas topik mengenai masalah dan peluang yang dimiliki warga afro-amerika di AS. Karir Colin Powell sendiri sebagai jendral bintang empat dan politisi Partai Republik masih merupakan contoh yang langka di AS. Saat wawancara itu pun dia sudah menyatakan terkesan dengan Barack Obama yang ibunya berkulit putih dan ayahnya berasal dari Afrika. Dikemukakannya: "Kalau disaksikan bagaimana sambutan terhadap dirinya, maka harus diakui dia kandidat yang serius. Dan dia dapat jadi presiden. Tetapi apakah itu akan terwujud? Saya tidak tahu!"

Bila nanti Obama berhasil, maka itu adalah juga berkat Colin Powell. Lama dia tidak kunjung memberikan dukungan bagi rekan separtainya John McCain. Tetapi sekarang dia buka mulut dan membelakangi kandidat presiden dari Partai Republik. Dalam sebuah talkshow "Meet the Press" pada pemancar televisi NBC, Colin Powell, tokoh yang dihormati juga di luar partainya sendiri, menyatakan diri sebagai pendukung Obama. Mengapa?

"Karena kampanye pemilunya menjangkau semua kalangan; karena dia memiliki substansi dan gaya pribadi. Dia bisa jadi presiden luar biasa yang sukses. Saya pikir, dia adalah figur peralihan, generasi baru politisi yang kini memasuki panggung dunia, panggung AS. Oleh sebab itu saya akan memilih Senator Barack Obama." Demikian kata Colin Powell.

Dukungan Colin Powell sangat berharga bagi Obama yang masih minim pengalaman di bidang politik luar negeri dan keamanan. Hal mana selalu ditonjolkan McCain sebagai kelemahan besar. Dari tahun 2001 sampai 2005 Powell merupakan menlu afro-amerika pertama negeri Paman Sam itu. Tetapi ditegaskannya warna kulit bukanlah faktor penentu dari keputusannya. Yang lebih diresahkannya adalah arah yang ditempuh Partai Republik. Menurut Powell: "Partai ini semakin bergeser ke kanan dan Gubernur Palin sudah mengisyaratkan, bahwa itu akan terus berlanjut. Saya menghadapi kesulitan, bila nanti hakim-hakim konservatif duduk dalam Mahkamah Agung. Dan itulah yang akan terjadi di bawah kekuasaan McCain."

Powell menyebut Sarah Palin tidak punya kualifikasi untuk menjadi wakil presiden. Selain itu kampanye anti Obama yang semakin agresif dari McCain, membuat Powell memutuskan untuk mendukung Obama. Tanggal 4 November mendatang Obama akan maju dalam pemilihan presiden sebagai kandidat afro-amerika yang pertama. Menurut jajak pendapat saat ini, dia punya peluang besar untuk menang.

Tetapi seorang jurubicara McCain menyebut hasil pemilihan presiden belum dapat dipastikan hasilnya sekarang. Dukungan Colin Powell bagi Obama ditanggapi dengan sikap santai oleh McCain. Menurutnya, dia sendiri mendapat dukungan dari mantan menlu Henry Kissinger dan James Baker, serta lebih dari 200 jendral purnawirawan. (dgl)