1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Poros Baru Prancis-Inggris

28 Maret 2008

Kunjungan dua hari Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ke London membuka lembaran baru dalam hubungan kedua negara. Inggris dan Prancis sama-sama ingin menjadi kekuatan global dengan peran internasional.

https://p.dw.com/p/DWei
PM Inggris Gordon Brown dan Presiden Prancis Nicolas SarkozyFoto: AP
Mengenai kunjungan Nicolas Sarkozy ke Inggris harian Prancis Le Monde menulis: Perdana Menteri Inggris Gordon Brown punya konsep luas tentang globalisasi. Eropa hendaknya menjadi aktor global tanpa malu-malu. Eropa bisa mengembangkan kemampuannya melalui politik nasional dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, riset dan penelitian. Itu peluang globalisasi. Sarkozy tentu setuju dengan visi ini, sekalipun ia masih punya keberatan. Ini akan jadi tantangan utama dalam masa kepresidenan Prancis di Uni Eropa, yaitu mendukung konsep positif globalisasi, tanpa mengabaikan kepentingan sendiri. Harian Inggris Independent berkomentar: Nicolas Sarkozy ingin agar Inggris lebih banyak berperan di Eropa. Perdana Menteri Gordon Brown mungkin berpandangan, tidak perlu menaruh perhatian terlalu besar pada Eropa selama parlemen Inggris belum meratifikasi Perjanjian Pembaruan Uni Eropa. Tapi imbauan Sarkozy adalah peluang yang perlu dimanfaatkan. Presiden Prancis sudah memaparkan visinya tentang Eropa. Inggris perlu mendukung gagasan ini demi kepentingannya. Harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung menilai: Masih harus ditunggu, apakah deklarasi Presiden Sarkozy tentang 'persaudaraan baru abad ke 21 antara Prancis dan Inggris' masih tetap bergaung dalam pertemuan tingkat menteri negara-negara Eropa nanti. Namun dalam satu bidang, Inggris dan Prancis sudah membuktikan keseriusan, yaitu dalam kerja sama teknologi reaktor nuklir. Perjanjian yang ditandatangani dalam bidang ini memperlihatkan bahwa Jerman terisolasi. Jerman bisa ketinggalan kereta dalam pengembangan teknologi canggih ini, yang juga dibutuhkan oleh adidaya-adidaya baru di Asia. Harian Italia La Stampa berkomentar: Gordon Brown dan Nicolas Sarkozy sepakat mengenai peran lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia serta reformasi PBB. Mereka juga sepakat soal perang melawan Taliban di Afghanistan, dalam sengketa dengan Iran dan dalam upaya menanggulangi pemanasan bumi serta dalam isu perlindungan lingkungan. Tentang reaksi terhadap Cina dalam masalah Tibet, mereka berbeda pandangan. Sarkozy tetap membuka kemungkinan boikot acara pembukaan, walaupun tidak setegas sebelumnya. Sedangkan Gordon Brown menegaskan lagi pandangannya, bahwa olimpiade dan politik adalah dua hal berbeda dan hendaknya tidak dicampur aduk satu dengan yang lain. (hp)