1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Thailand Identifikasi Pedofil

16 Oktober 2007

Pelaku kejahatan seksual terhadap 12 anak, bisa dibongkar identitasnya. Ia warga Kanada yang pernah jadi guru bahasa Inggris di Thailand.

https://p.dw.com/p/CJ7p
pornografi di internet
pornografi di internetFoto: AP

Tiga tahun lalu di sebuah situs internet, polisi Jerman menemukan sejumlah foto yang mengguncangkan. Foto-foto itu menunjukan pemerkosaan 12 orang anak-anak, asal Vietnam dan Kamboja. Namun wajah pelaku kejahatan itu tak dapat dikenali, karena fotonya sudah diubah secara digital.

Baru-baru ini pakar komputer kepolisian Jerman berhasil mendekodifikasi foto tersebut dan mengimbau masyarakat luas untuk turut melacak wajah yang terpampang di situs interpol sejak pekan lalu. Mick Moran, inspektor Interpol yang memimpin pengejaran buron itu dengan geram memperingatkan:

„Apabila Anda melecehkan anak-anak di wilayah ini, kami tidak akan mentolerirnya, kepolisian Thailand tidak akan mentolerirnya, juga Kamboja, tak ada kepolisian di wilayah ini yang akan mentolerirnya dan Anda akan dijebloskan ke penjara.“

Dan memang, 350 orang memberikan petunjuk mengenai buron itu. Pria yang diketahui menggunakan nama palsu „Vico“ itu teridentifikasi melalui 5 sumber informasi di tiga kontinen berbeda.

Kepala Interpol Thailand, Panaspong Sirawongse menyebut terduga bernama Christopher Paul Neil. Seorang pemuda asal Kanada yang pernah mengajar di sebuah sekolah internasional Thailand, antara tahun 2003 hingga 2004. Panaspong tidak memberitahu nama sekolahnya. Tapi ia menyatakan, pria buron itu dicari pihak keimigrasian Thailand, serta polisi khusus yang menangani kejahatan terhadap anak-anak.

Ia juga menyebutkan, bahwa polisi Thailand kini juga mencari anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual Christopher Paul Neil. Panaspong menyebutkan, diantara ke tiga anak-anak Thailand yang menjadi korbannya, baru satu anak yang sudah teridentifikasi.

Sementara itu, Neil diduga masuk ke Thailand pekan silam dari Korea Selatan, di mana ia terakhir mengajar. Seorang siswa Korea Selatan di kota Gwanju, mengidentifikasi Neil sebagai gurunya yang menghilang sejak Kamis lalu. Bersamaan dengan saat situs interpol memajang fotonya.

Kini buron berusia 32 tahun itu diperkirakan bersembunyi di Bangkok. Hari Senin lalu, interpol menyebarkan sebuah foto Christopher Paul Neil yang diambil pada 11 Oktober oleh kamera pengintai di pelabuhan udara Bangkok. Di foto-foto itu, Neil terlihat lebih tua, sedikit botak dan berkaca mata. Wakil direktur Interpol di Kamboja, Keo Vanthan mengatakan, polisi perbatasan telah diberitahu untuk mengawasi kemungkinan Neil melarikan diri dari Thailand.

Dengan menggunakan software yang canggih, para penyidik Interpol berhasil membebaskan 600 orang korban dari 36 negara. Namun dalam database Interpol terdapat 520 ribu foto yang menggambarkan pelecehan seksual terhadap anak-anak, dan banyak kasus yang belum terbongkar.