1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeJerman

Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka Teroris di München

6 September 2024

Seorang pria ditembak mati usai menembaki polisi dengan senapan di dekat Konsulat Israel dan museum era Nazi. Penyelidik yakin insiden penembakan di München kemungkinan merupakan serangan teror.

https://p.dw.com/p/4kLBb
Kepolisian di München
Kepolisian Jerman di dekat lokasi kejadian penembakanFoto: Matthias Schrader/AP/dpa/picture alliance

Polisi dan jaksa di kota München, Jerman, mengatakan pada Kamis (5/9) sore bahwa mereka mengasumsikan insiden tersebut sebagai percobaan serangan teror.

"Saat ini kami berangkat dari asumsi bahwa adanya percobaan serangan teroris, juga sehubungan dengan Konsulat Jenderal Israel, meskipun titik fokus dari penyelidikan yang sedang berlangsung adalah motivasi tersangka,” kata polisi München dan Kantor Jaksa Penuntut Umum negara bagian Bayern dalam pernyataan bersama.

Museum Pusat Dokumentasi NAZI di München
Lokasi kejadian perkara dengan latar belakang gedung museum Pusat Dokumentasi NAZI, München, JermanFoto: Peter Kneffel/AP/dpa/picture alliance

Penyidikan saat ini dipimpin oleh unit spesialis kontraterorisme, lanjut kedua lembaga.

Polisi di München awalnya melaporkan adanya operasi besar di pusat kota dekat Konsulat Israel, dan bahwa petugas telah menembak dan melumpuhkan seseorang yang mencurigakan, sekitar jam 9 pagi, hari Kamis kemarin.

"Petugas polisi melepaskan tembakan ke arah orang yang mencurigakan di kawasan Karolinenplatz, orang tersebut terkena tembakan dalam proses ini,” kata polisi. "Area di sekitar operasi ditutup.”

Polisi mengatakan beberapa jam setelah kejadian bahwa pria tersebut adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang berkewarganegaraan Austria.

Belakangan ketahuan, tersangka adalah warga negara Austria berusia 18 tahun dan merupakan penduduk München. Senjata yang dibawanya adalah senapan karabin tua dengan bayonet terpasang, kata polisi, seraya menambahkan bahwa dia mengendarai mobil ke daerah tersebut dan memarkir di dekat lokasi kejadian.

Jejak terorisme

Media Jerman dan Austria, Der Spiegel dan Der Standard, juga melaporkan bahwa pelaku sudah dikenal polisi karena koneksinya dengan kelompok Islam.

"Petugas polisi melihat seseorang, yang tampaknya membawa senjata api," kata polisi sekitar satu jam setelah unggahan awal mereka. "Petugas menggunakan senjata dinas mereka, orang itu tertembak dan terluka."

Munich shooting prosecuted as attempted terror attack

Menteri Dalam Negeri Bavaria Joachim Herrmann kemudian mengatakan tersangka telah meninggal dunia karena luka-lukanya, setelah melepaskan tembakan ke arah polisi terlebih dahulu.

"Dia menembak langsung ke petugas polisi, mereka membalas tembakan," kata Herrmann.

Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa lima petugas terlibat dalam baku tembak dan bahwa pria itu telah menggunakan senjata laras panjang.

Video yang beredar daring, yang dapat diverifikasi DW, menunjukkan seorang pria muda membawa apa yang tampak seperti senapan tua yang dilengkapi dengan bayonet di area tersebut sebelum baku tembak dengan polisi.

Konsulat Jenderal Israel di München terletak di bundaran Karolinenplatz, bersebelahan dengan museum sejarah Pusat Dokumentasi Nazi, NS-Dokumentationszentrum.

Koresponden DW Lewis Sanders, yang melaporkan dari München menambahkan bahwa „pihak berwenang Austria telah mengumumkan bahwa mereka kenal pelaku dan betapa dia telah diselidiki tahun lalu karena dugaan radikalisasi dan hubungannya dengan kelompok teroris."

Sanders mengatakan, "Kami melihat laporan media lokal dengan sumber-sumber di dinas keamanan yang mengatakan bahwa penggerebekan telah terjadi di kediaman pelaku pada tahun lalu dan materi terkait dengan kelompok militan al-Nusra yang berbasis di Suriah, yang secara historis memiliki hubungan dengan al- Qaeda, telah ditemukan."

Jerman, seperti banyak negara di Eropa, telah waspada terhadap potensi risiko keamanan di sekitar fasilitas Israel di tengah konflik di Gaza dan ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah sejak serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel.

Police describe Munich shooting as terrorism

„München menahan napas”

„München harus menahan napas hari ini," kata Perdana Menteri negara bagian Bavaria Markus Söder hari Kamis. "Untungnya, semuanya berakhir dengan baik."

Söder menekankan bahwa latar belakang dan motivasi tersangka masih perlu diselidiki, tetapi ia mengatakan ada "kecurigaan yang kuat" tentang hubungan antara insiden tersebut dan peringatan serangan tahun 1972 di kota itu pada hari itu.

"Arsitektur keamanan berhasil," kata Söder. "Itu berkat kerja sama yang baik antara polisi dan masyarakat."

"Bagi kami, jelas, kami akan mempertahankan setiap serangan dengan tekad yang kuat. Investasi pada polisi dan peralatan mereka layak dilakukan," katanya. "Ada kecurigaan yang mengerikan mengenai motif penyerangan pada peringatan serangan Olimpiade tahun 1972. Kami memperbarui janji perlindungan kami: perlindungan terhadap kehidupan Yahudi dan negara kami beserta rakyatnya merupakan prioritas tertinggi bagi kami."

Berbicara mengenai waktu serangan, Lewis Sanders dari DW melaporkan, "Bagi banyak orang dalam komunitas Yahudi, serangan ini bukanlah sebuah kebetulan. Fakta bahwa serangan itu terjadi di dekat konsulat Israel di sini, pada hari ini, bagi mereka, tidak ada keraguan tentang adanya hubungan."

Kecaman Presiden Israel Herzog

Presiden Israel Isaac Herzog menulis secara daring bahwa dia telah membahas insiden itu dengan mitranya dari Jerman Frank-Walter Steinmeier.

"Dalam percakapan saya sekarang dengan presiden Jerman, sahabat saya Frank-Walter Steinmeier, kami menyatakan kecaman bersama atas serangan teroris yang terjadi pagi ini di dekat konsulat Israel di München,” katanya.

"Pada hari yang ditetapkan di Jerman untuk memperingati 11 atlet Israel yang dibunuh di Olimpiade München 52 tahun lalu oleh teroris yang tidak bertanggung jawab, seorang teroris yang dipenuhi kebencian berusaha membunuh orang-orang tak bersalah lagi di München,” kata Herzog.

Dia berterima kasih kepada dinas keamanan atas tanggapan cepat mereka dan berkata, "Bersama-sama kita harus melawan terorisme dan mengalahkannya."

rzn/hp (afp,dpa,DW)