1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ISIS Pelaku Teror Sarinah

ap/yf (ap/rtr)14 Januari 2016

Kelompok ISIS dikabarkan mengklaim serangan di Sarinah. Demikian disebutkan, kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS 'Aamaq' di akun Telegram milik media ini.

https://p.dw.com/p/1HddV
Symbolbild - Flagge ISIS
Foto: picture-alliance/dpa

Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian juga memastikan pelaku bom bunuh diri di kawasan Sarinah di Jakarta adalah jaringan organisasi teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Kita (polisi) sedang mengejar jaringan pelaku, yaitu jaringan ISIS,” demikian dinyatakan Karnavian dalam jumpa pers bersama Panglima TNI Republik Indonesia, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), dan Sekretaris Kabinet di Istana Negara, hari Kamis petang, 14 Januari 2016.

Bekas personel Detasemen Khusus Antiteror 88 itu menjelaskan, ISIS telah meluaskan jaringan mereka ke seluruh dunia, termasuk ke kawasan Asia Tenggara, sebagai implementasi kebijakan pemimpin mereka, Abu Bakar al-Baghdadi: “Khusus di Asia Tenggara Bahrun Naim,, dia menjadi pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Di Filipina sudah dideklarasikan,” ungkapnya. Baca: ISIS Melebarkan Jaringan ke Asia

Karnavian menambahkan, para tokoh-tokoh ISIS saat ini tengah saling berkompetisi memperebutkan pengaruh agar dapat diakui sebagai pemimpin paling berpengaruh. Mereka kini saling bersaing dalam melancarkan aksi-aksi teror. Simak galeri foto: Korban Kebiadaban ISIS

Sementara itu kantor berita Aamaq yang berafiliasi dengan ISIS, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa orang asing dan aparat keamananlah yang merupakan target utama dalam serangan teror di Sarinah, pertengahan Januari ini. Kantor berita tersebut telah digunakan sebagai sumber untuk militan ISIS di masa lalu.

Di twitter ramai diperbincangkan ISIS kini membangun aplikasi (app) khusus untuk menggantikan fungsi komunikasi mereka lewat saluran komunikasi Telegram.

Associated Press memberitakan, salah seorang warga negara Belanda terluka dan menjalani operasi, sementara itu seorang warga negara Kanada meninggal dunia akibat serangan teror mematikan di Jakarta ini.