1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Identifikasi Seorang Pelaku Serangan Bom

19 Juli 2009

Polisi mengidentifikasi seorang pelaku bom bunuh diri pada serangan terhadap dua hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta Jumat lalu. (17/07)

https://p.dw.com/p/IsXk
Video dari 2005, diduga berasal dari Noordin M Top. Video itu menunjukan seorang bermasker menyampaikan peringatan dan ancaman kepada dunia barat.Foto: picture-alliance/ dpa/dpaweb

Pihak kepolisian Indonesia menyatakan hari Minggu (19/07), telah mengidentifikasi salah seorang pelaku bom bunuh diri. Disebutkan, kedua pelakunya adalah lelaki. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Nana Sukarna, menduga keras pelakunya terkait dengan kelompok Jemaah Islamiyah, yang berulang kali melakukan aksi teror. Identitas pasti kedua pelaku bom bunuh diri itu tidak diumumkan, namun disebutkan berinisial N.

Sejumlah media menduga bahwa yang dimaksud dengan N adalah Nurdin Aziz. Seorang tamu hotel JW Marriott yang dua hari sebelum terjadi serangan, menempati kamar 1808. Di kamar itulah, polisi menemukan bukti perakitan bom yang identik dengan bahan bom yang pernah ditemukan polisi di Cilacap dan Bali.

Sementara itu ada juga spekulasi bahwa seorang pelaku bom bunuh diri bernama Nurhasby, seorang rekan seperguruan Asmar Latin Sani, pelaku bom bunuh diri yang meledakkan bom di Hotel JW Marriott pada 5 Agustus tahun lalu. Jurubicara Kepolisian Nana Sukarna menjelaskan, saat ini upaya mengidentifikasi potongan-potongan jenazah di lokasi masih berlangsung.

Selain kedua pelaku bom bunuh diri, 7 orang lainnya tewas dalam serangan bom di dua hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta Jumat lalu. Menurut informasi terakhir, lebih dari 52 orang mengalami luka-luka. Dua orang saksi mata yang termasuk di antara korban cedera, dijaga ketat oleh polisi di rumah sakiz.

Saat ini, pemerintah Indonesia juga berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia, untuk mencari dan membekuk Noordin M Top, yang dianggap sebagai dalang di balik serangan ini. Begitu menurut Kepala Desk Antiteror Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Irjen Pol Ansyaad Mbai di Jakarta, Minggu (19.7). Dikatakannya, temuan dan modus operandi serangan bom di Jakarta Jumat pagi, menunjukkan bahwa Noordin M Top dan jaringannya dapat ditetapkan berada di balik aksi teror tersebut.

Selain melakukan pencarian di negara jiran yang merupakan negara asal Noordin M Top, pencarian diperluas ke seluruh wilayah Indonesia. Ia mengemukakan, fokus koordinasi antara Indonesia dan Malaysia termasuk menyelidiki aliran dan sumber dana, serta racikan bahan peledak yang digunakan.


EK/CS/dpa/afp/ap/zdf