1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Buru Pembunuhan Ulama New York

15 Agustus 2016

Polisi terus menyelidiki kasus pembunuhan seorang imam masjid keturunan Bangladesh dan rekannya di New York. Motif dibalik pembunuhan dikhawatirkan merupakan kejahatan kebencian.

https://p.dw.com/p/1JiKP
New York Al-Furqan Jame Masjid Moschee Präsentation Polizeizeichnung Imam-Attentäter
Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Ruttle

Maulama Akonjee (55 tahun) dan rekannya, Thara Uddin (64 tahun) tewas ditembak di dekat Masjid Al-Furqan Jame di Ozone Park, kawasan Queens, New York, saat mereka meninggalkan masjid usai sembahyang, hari Sabtu (13/08). Menurut polisi, saat kejadian tersebut, keduanya mengenakan busana keagamaan.

"Dia selalu menyuarakan perdamaian," ujar anak ulama berlatarbelakang Bangladesh tersebut, Naim Akonjee sambil menangis. "Mengapa mereka membunuh ayah saya?"

Dewan hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengumumkan hadiah 10.000 dollar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku penembakan.

Dilansir dari Reuters, NBC News memberitakan, polisi New York menahan seorang pria yang diduga terkait pembunuhan itu. Namun juru bicara kepolisian belum dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

Meningkatnya kecemasan

Polisi mengatakan mereka belum mengetahui motif di balik pembunuhan tersebut, tetapi beberapa komunitas Muslim Bangladesh mencemaskan bahwa peristiwa itu merupakan kejahatan kebencian.

Seorang warga di sekitar kawasan tersebut, Monir Chowdhury, yang juga setiap hari bersembahyang bersama korban menceritakan: ia pindah ke komunitas tersebut karena jumlah imigran Bangladesh-nya cukup besar. Namun dalam beberapa bulan terakhir, ia mengaku kerap mendapat pelecehan dari orang-orang anti-Muslim. Dalam satu insiden, seorang pria memanggilnya "Osama", ketika ia sedang berjalan ke arah masjid bersama dengan anaknya yang berusia 3 tahun.

Mengingat pembunuh kedua aktivis masjid itu masih berkeliaran, Chowdhury memutuskan lebih baik mengendarai mobil untuk ke masjid. "Banyak tetangga yang khawatir mengatakan: Hei, jangan membawa anakmu ke sana,“ ujarnya.

Masyarakat mengecam aksi kekerasan tersebut.
Masyarakat mengecam aksi kekerasan tersebut.Foto: picture-alliance/AP Photo/C. Ruttle
Polisi memburu pelaku

Polisi pada hari Minggu (14/08) merilis sketsa pria bersenjata yang diduga sebagai pelaku serangan. Digambarkan, tersangkanya berambut gelap, berjanggut dan memakai kacamata. Sedangkan warna kulitnya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.

Seseorang yang tinggal di dekat lokasi kejadian menunjukkan video berisi gambar seorang pria berjalan di belakang imam dan rekannya, lalu menembak mereka dan kemudian melenggang pergi. Polisi mengatakan mereka tengah meninjau video tersebut.

Pemakaman digelar

Dalam sebuah pernyataan, hari Minggu (14/08), Walikota New York, Bill de Blasio, mengungkapkan kesedihan dirasakan oleh seluruh warga New York. "Sementara kita belum tahu motif dalam pembunuhan Akonjee dan Thara Uddin. Kita tahu bahwa warga Muslim kami menjadi target kefanatikan, " ujar sang walikota. "Penting kiranya bahwa kita bekerjasama menjembatani perbedaan yang mengancam untuk meruntuhkan kemegahan kota dan negara kita. "

Seorang pejabat pemerintahan di Bangladesh mengutuk pembunuhan tersebut. Menteri Negara untuk urusan luar negeri, Mohammed Shahriar Alam, menyebut penembakan itu sebagai "tindakan pengecut terhadap orang-orang yang cinta damai." Sementara, Duta Besar Amerika Serikat untuk Bangladesh, Marcia Bernicat, juga mengecam aksi kekerasan tersebut dan mengatakan Imam Maulama Akonjee "menegakkan perdamaian."

Pada hari Senin (15/08) anggota komunitas Muslim yang berkumpul di Brooklyn mengadakan upacara pemakaman bagi dua korban aksi kekerasan tersebut.

ap/vlz (ap/rtr)