1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

050509 Fußball-WM Stadionbauten

6 Mei 2009

Hightex, perusahaan asal Jerman, merancang dan memasang atap stadion Soccer City di Yohannesburg.

https://p.dw.com/p/HkbY
Stadion Soccer City di YohannesburgFoto: pa / dpa

Musim panas tahun 2010, mata dunia akan tertuju pada Afrika Selatan, tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola. Saat itu, para pecinta bola dapat mengagumi stadion sepak bola yang dibangun khusus untuk perhelatan akbar ini. Saat yang ditunggu-tunggu Michael Wolf dan Jörg Schwerdtfeger dari negara bagian Bayern, Jerman. Keduanya bertanggung jawab memasang atap stadion sepak bola di Yohannesburg.

"Pada prinsipnya, pekerja di sini sama sekali tidak memiliki pendidikan dan pelatihan dasar. Kami mulai dengan metode yang paling sederhana: bagaimana memasang sekrup, mengecangkannya, bagaimana dengan keamanan kerja? Kami harus menjaga agar para pekerja selalu mengenakan pakaian keselamtan dan memakai tali pengaman."

Begitu dikatakan Michael Wolf. Sementara Jörg Schwerdtfeger menambahkan:

"Kami sadar, orang-orang di sini lebih miskin. Saya ada perbandingan langsung dengan Nigeria. Di sana mereka tampak lebih tertarik pada pekerjaannya. Di sini, kami harus memotivasi para pekerja. Kadang suasana di sini sungguh kacau."

Michael Wolf dan Jörg Schwerdtfeger bekerja bagi Hightex, perusahaan Jerman yang bermarkas di Rimstig, negara bagian Bayern. Perusahaan ini termasuk salah satu bisnis terpenting di sektor pemasangan atap stadion olah raga. Hightex merancang, mengawasi produksi dan pemasangan teknik atap stadion. Mereka antara lain membangun atap stadion sepak bola bagi pertandingan piala dunia di Pusan, Korea Selatan tahun 2002, stadion Olympiade di Berlin dan atap payung stadion Wimbledon. Atap bagi arena olah raga ini didisain di Bayern.

Kini, Hightex bertanggung jawab memasang atap Soccer City, stadion sepak bola terbesar Yohannesburg. Musim panas tahun depan para penggila bola dapat menyaksikan pertandingan pembukaan dan final sepak bola di sana. Tiap hari, 75 warga Afrika Selatan bekerja memasang atap Soccer City. Michael Wolf, pemimpin proyek di Yohanesburg bekerja dengan timnya yang terdiri dari pakar sektor ini dari India, Polandia dan Ceko:

"Bahan utamanya diproduksi di Jerman oleh bisnis ternama, yaitu perusahaan Verseidag yang bermarkas di Krefeld. Dari sana, bahannya dikirim ke perusahaan mitra kami di Thailand. Di Thailand, membran tersebut dijahit di perusahaan penjahit menjadi satu bagian atap. Membran itu dijahit menjadi satu, dibungkus plastik pelindung dan dilipat, lalu dikirim dengan kontainer ke Afrika Selatan."

50 bagian yang masing-masing luasnya antara 400 sampai 500 meter persegi disambung-sambungkan menjadi atap stadion seluas 30.000 meter persegi. Membran yang dilapisi teflon menjamin bahwa atap stadion tahan air.

Jörg Schwerdtfeger mewakili Hightex di Yohannesburg sejak September 2008. Ini bukan proyek luar negeri pertamanya. Schwerdtfeger pernah bekerja di Brabham untuk Formula Satu. Ia, istri dan kedua putranya pernah tinggal du Dubai. Saat itu ia turut membangun hotel bintang 7 Burj Al Arab. Bagian luar hotel seluas 15.000 meter persegi tersebut tembus cahaya. Schwerdtfeger sudah keliling dunia dan merasa nyaman di Afrika Selatan:

"Ini mirip dengan Nigeria. Kalau bicara soal keamanan, di Berlin itu aman, sama seperti saat membangun di Pusan, Korea, kami tidak memikirkan soal keamanan. Di sini, awalnya memang sempat terpikir, tapi sebenarnya di sini aman."

Bersama dengan Michael Wolf, Jörg Schwerdtfeger bekerja untuk proyek pembangunan atap di stadion sepak bola Yohannesburg. Membangun sebuah stadion baru menghabiskan dana sampai 350 juta Euro. Untuk proyek Soccer City, bagian atap, lengkap dengan kerangka bajanya menelan dana 80 juta Euro. Tampaknya, teknologi termutakhir asal Jerman ini tetap laku, walau krisis tengah melanda ekonomi global. Setelah menuntaskan proyek ini, Jörg Schwerdtfeger bertolak dari Yohannesburg ke Capetown:

"Di Capetown kami membangun bagian luar stadion. Bahannya sama dengan bagian bawah material di sini tapi warnanya keperak-perakan. Memang betul, ini adalah tantangan. Saya senang karena akan pindah lokasi, tapi tak akan mudah bekerja di sana karena sedang badai, kami melakukan pemasangan saat musim dingin, musim dingin di Afrika maksudnya. Ini tentu akan mempersulit pekerjaan kami."

Tanggal 11 Juni 2010, 94.000 penonton menyaksikan pertandingan pembukaan piala dunia sepak bola di bawah atap Hightex, atap teknologi termutakhir asal Jerman. Sementara Jörg Schwerdtfeger dan Michael Wolf mengamati produk hasil jerih payah dan keringat mereka dari jauh.

"Saya bukan pecinta bola. Saya pernah main sepak bola waktu masih muda, tapi saya tak terlalu tertarik nonton bola."

Sementara Jörg Schwerdtfeger mengaku sangat bangga akan

"Kami sangat bangga akan pekerjaan kami, kalau kami bekerja di negara lain, ikut menbangun stadion berikutnya dan kami tahu bahwa stadion itu akan kelihatan di televisi kami akan menontonnya. Kami sungguh bangga, biasanya kami langsung menelpon teman dan saudara, itu stadion kami! kami yang memasang mahkota pada stadion itu."

Ulrich Reimann/Ziphora Robina

Editor: Luky Setyarini