1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Olmert dan Abbas

21 Juni 2007

Pertemuan di Mesir bisa membawa harapan baru bagi perdamaian di Timur Tengah. Tetapi perundingan terutama menjadi tanda dukungan negara-negara bagi Presiden Palestina, Mahmud Abbas

https://p.dw.com/p/CP5M
Presiden Palestina, Mahmud Abbas
Presiden Palestina, Mahmud AbbasFoto: AP

Presiden Palestina, Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert akan mengadakan pertemuan hari Senin (24/06) di Mesir. Kamis ini (21/06) penasehat Presiden Abbas, Jassir Abed Rabbo mengatakan di Ramallah, Presiden Hosni Mubarak dari negara tuan rumah Mesir, mengundang Presiden Palestina, serta Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert dan kepala Negara Yordania, Raja Abdullah II.

Tujuan Pertemuan

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan pengambilalihan kekuasaan di Jalur Gaza oleh gerakan radikal Hamas. Selain itu akan dibicarakan juga pendirian pemerintahan darurat Palestina. Para kepala negara juga akan mendiskusikan pelonggaran blokade ekonomi dan pengurangan jumlah pos pemeriksaan, yang selama ini menyulitkan warga Palestina.

Pada pertemuan ini Presiden Abbas juga akan mengusahakan dimulainya kembali perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel. Abbas akan menyampaikan argumentasi, bahwa hanya proses menuju berdirinya negara Palestina lah, yang dapat membendung kekuatan Hamas yang semakin meluas. Demikian dikatakan penasehat Abbas, Saeb Erekat.

Upaya Abbas

Ia juga menambahkan, waktu harus digunakan sebaik mungkin untuk memberikan warga Palestina harapan, bahwa akhir pendudukan negaranya sudah tampak. Karena taktik Hamas adalah penyebar luasan keputusasaan. Rakyat yang situasinya terjepit akhirnya akan mendukung Hamas, yang tampaknya bisa menawarkan solusi.

Langkah pertama Abbas adalah meminta Israel membongkar pos pemeriksaan di Tepi Barat Yordan. Sebab pos-pos tersebut menghalangi aktivitas sehari-hari warga Palestina dan perdagangan dengan Israel. Abbas juga akan berusaha menyuntikkan dana ratusan juta dolar ke pajak Palestina, yang dibekukan Israel setelah Hamas memenangkan pemilu tahun lalu.

Dukungan bagi Abbas

Seorang jurubicara pemerintah Israel mengatakan, walaupun Presiden Mesir, Hosni Mubarak sudah menyampaikan undangannya untuk pekan depan dan pertemuan memang kemungkinan besar diadakan, tetapi semua pihak belum benar-benar menyatakan bersedia hadir. Meskipun demikian, undangan dari Presiden Mesir sudah menjadi bukti dukungan negara-negara Arab bagi Palestina

Pengungsi Palestina

Sementara itu ratusan warga Palestina, yang nasibnya terkatung-katung di daerah perbatasan Eres, hari ini akhirnya diijinkan untuk memasuki wilayah Mesir. Hal itu dinyatakan jurubicara pasukan Israel. Warga yang mengungsi dari Jalur Gaza tersebut sudah ditahan berhari-hari di perbatasan dengan Israel.

Pemerintah Israel mengambil tindakan keamanan dengan menutup perbatasan, sejak Hamas mengambil alih kekuasaan dengan paksa di Jalur Gaza pekan lalu. Di pos pemeriksaan perbatasan Erespun beberapa hari belakangan terjadi tembak-menembak. (ml)