1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Merkel dan Sarkozy di Berlin

31 Agustus 2009

Kanselir Jerman mengadakan pertemuan dengan Presiden Perancis Senin (31/08). Usul Sarkozy untuk menetapkan pembatasan bagi manager bank yang serakah disambut baik Merkel. Keduanya juga membicarakan sanksi terhadap Iran.

https://p.dw.com/p/JMkc
Angela Merkel (kanan) dan Nicolas Sarkozy (kiri) dalam konferensi pers bersama (31/08)Foto: AP

Dalam sengeketa nuklir dengan Iran, Jerman dan Perancis mengancam Republik Islam itu dengan sanksi yang lebih berat lagi. Dari pemerintah di Teheran harus ada pernyataan jelas bahwa negara itu bersedia mengadakan dialog dengan masyarakat internasional. Demikian dikatakan Kanselir Jerman Angela Merkel setelah pertemuan dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy hari Senin kemarin (31/08) di Berlin.

Merkel juga menambahkan, jika pemimpin di Teheran tidak bersedia berdialog, dalam KTT G20 September mendatang sanksi yang lebih berat sudah akan dirundingkan. Jerman dan Perancis sepakat bahwa itulah jalan yang tepat, demikian dinyatakan Merkel. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy membenarkan bahwa kedua pemerintahan akan mengusahakan penambahan sanksi.

Pembicaraan Enam Negara

Frank-Walter Steinmeier
Menlu Jerman Frank-Walter SteinmeierFoto: AP

Kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman akan membicarakan haluan bersama dalam menghadapi Iran Rabu mendatang (02/09). Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk merundingkan langkah selanjutnya dalam hal program nuklir Iran berkaitan dengan laporan terakhir Badan Energi Atom Internasional IAEA. Badan internasional itu menyatakan bahwa pemerintah di Teheran menunjukkan kerjasama. Namun IAEA juga menyatakan negara itu kemungkinan besar sedang mengadakan penelitian untuk membuat senjata nuklir.

Dari kalangan diplomat Jerman dikatakan, pertemuan antara pejabat politik tersebut bukan untuk membicarakan keputusan kongkrit. Tujuannya lebih berupa pengumpulan informasi setelah pemilu presiden di Iran dan laporan IAEA, demikian dikatakan seorang diplomat Jerman. Kelompok enam negara yang akan bertemu di Jerman itu mencakup AS, Cina, Rusia, Inggris dan Perancis.

Negara-negara ini bermaksud mengerakkan Iran untuk memaparkan program nuklirnya. Iran diduga sedang membuat senjata nuklir. Sementara pemerintah di Teheran menyatakan, program nuklirnya hanya digunakan untuk kebutuhan sipil. Tetapi Iran sampai sekarang tidak mengijinkan masuknya pemeriksa yang ditugaskan PBB.

Pembatasan Bonus dan Reformasi Pasar Uang

Nicolas Sarkozy, französischer Wirtschafts- und Finanzminister
Nicolas SarkozyFoto: AP

Di samping masalah Iran, Kanselir Angela Merkel serta Presiden Perancis Nicolas Sarkozy juga membicarakan masalah krisis keuangan. Keduanya mendesak agar KTT G-20 di Pittsburgh, AS akhir September mendatang harus memutuskan adanya peraturan internasional baru, yang membatasi pembayaran bonus bagi manager-manager bank. Merkel dan Sarkozy juga menuntut reformasi menyeluruh di pasar uang internasional.

Sarkozy, yang di negaranya sendiri telah menetapkan sistem pembatasan bonus bagi manager menekankan, "Jerman dan Perancis ingin agar di Pittsburgh benar-benar ada perubahan. Kami juga ingin agar masyarakat Internasional mengerti, bahwa spekulasi dan kelakuan yang melampaui batas yang menjadi penyebab krisis keuangan global ini tidak terulang lagi. Ini tidak boleh diabaikan seolah tidak pernah terjadi. Inilah sikap bersama antara kedua negara."

ML/RN/dpa/rtr