1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa

Bernd Riegert13 Desember 2005

Dalam masalah kecaman terhadap Iran, para menteri luar negeri Uni Eropa menunjukkan kesamaan pendapat. Tetapi menyangkut keuangan dan perluasan Uni Eropa perselisihan tidak terselesaikan.

https://p.dw.com/p/CJfV
Foto: AP

Akhir pekan ini, Jerman akan mengusahakan kecaman resmi terhadap Iran dalam pertemuan dewan Eropa, yaitu KTT yang dihadiri pemimpin negara dan pemerintahan. Pernyataan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad tidak dapat ditolerir dan mengerikan. Demikian dikatakan jurubicara pemerintah Jerman. Sementara Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier mengutarakan di Brussel, akibat pernyataan Ahmadinejad pembicaraan antara Uni Eropa dan Iran tentang program nuklirnya akan semakin sulit untuk dimulai kembali. Parlemen Eropa di Strassburg juga melontarkan kritik serupa. Presiden Iran Ahmadinejad mengusulkan, agar Israel dipindahkan ke Jerman atau Austria sebagai jalan keluar dari konflik Timur Tengah.

Dalam pertemuannya di Brussel para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa menuntut Iran untuk lebih memperhatikan hak asasi manusia di negaranya sendiri. Walaupun tahun ini berkali-kali dikeritik, situasi hak asasi di Iran terus memburuk. Uni Eropa juga menyatakan tetap bersedia mendiskusikan program nuklir Iran. Tetapi jika Iran tidak bereaksi, Uni Eropa akan mengusahakan resolusi dari DK PBB. Uni Eropa dan AS menuduh Iran mengembangkan senjata atom. Pembicaraan tentang masalah itu terhenti pertengahan tahun ini.

Keanggotaan Makedonia Masih Dipertikaikan

Dalam pertemuan Senin kemarin secara mengejutkan para menteri luar negeri tidak berhasil mencapai kesepakatan untuk mengakui Makedonia sebagai calon anggota Uni Eropa. Demikian kata Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Straw. Bekas anggota Republik Yugoslavia itu direncanakan untuk menjadi anggota Uni Eropa. Menurut Straw, untuk masalah ini tidak dicapai kata sepakat, sehingga akan dibicarakan lagi dalam KTT akhir pekan ini.

Mengingat krisis yang dihadapi Uni Eropa menyangkut konstitusinya, Perancis dan Belanda menyatakan kekhawatiran akan cepatnya perluasan Uni Eropa. Dan perluasan itu sendiri dinilai terlalu besar. Menteri Luar Negeri Perancis, Philippe Douste-Blazy mengatakan, keanggotaan Makedonia baru bisa diputuskan tahun depan, jika Uni Eropa sudah berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri sebagai institusi di masa depan.

Komisaris bidang perluasan Uni Eropa Olli Rehn mengatakan, Uni Eropa telah mengeluarkan peraturan yang terutama menetapkan syarat bagi negara yang ingin menjadi anggota. Inti dokumen ini adalah konsolidasi. Kami sangat berhati-hati dalam mewajibkan diri, tetapi kami akan menepati janji yang sudah diberikan.

Penepatan Janji kepada Calon Anggota Baru

Selain Makedonia, negara-negara Balkan lain juga dijanjikan akan menjadi anggota Uni Eropa. Perundingan sudah diadakan dengan Kroasia dan Turki. Sementara Rumania dan Bulgaria akan menjadi anggota tahun 2007 mendatang, atau selambatnya 2008.

Dalam pertemuan di Brussel itu tidak dibicarakan rangka anggaran belanja Uni Eropa hingga 2013, yang selalu dipertikaikan. Sementara pembiayaan perluasan Uni Eropa tercakup dalam anggaran belanja tersebut. Ketua Komisi Uni Eropa, Jose Manuel Barroso kembali menyerukan kepada Dewan Kepresidenan yang saat ini dipegang Inggris, untuk memberikan usulan yang adil. Menurutnya, negara-negara Eropa Timur harus mendapat bantuan untuk reformasi, yang telah dijanjikan. Dan Inggris harus merelakan sebagian besar potongan iurannya. Rabu besok Perdana Menteri Inggris, Tony Blair akan menyerahkan usulan yang telah diubah sedikit. Mulai Kamis mendatang, ke25 pemimpin negara dan pemerintahan Uni Eropa akan mengusahakan kompromi dalam KTTnya. (ml)